
Duh Sedih, Tak Ada Nama Pertamina Lagi di Daftar Fortune 500

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan migas milik negara asal Indonesia, Pertamina, terdepak dari daftar 500 perusahaan berpendapatan tertinggi dunia yang dibikin oleh Fortune. Sementara dua perusahaan migas milik negara yang berasal dari Asia berhasil masuk 10 besar di daftar Fortune 500.
Berikut adalah 10 perusahaan teratas dalam hal pendapatan di daftar Fortune 500 terbaru:
Di posisi 10 besar, dua perusahaan migas milik negara di Asia ada di dalamnya yaitu China National Petroleum Corporation (CNPC) dan Saudi Arabian Oil Company (Saudi Aramco). CNPC sudah 20 kali masuk di daftar Fortune 500, sementara bagi Saudi Aramco ini baru kali kedua.
"Pada Desember 2019, Saudi Aramco akhirnya menjalani debut di pasar modal, sesuatu yang sudah lama dinantikan investor. Penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) Saudi Aramco berhasil meraup dana US$ 2 triliun, rekor tertinggi dunia. Berkat IPO, Saudi Aramco menjadi perusahaan dengan laba tertinggi di dunia tahun lalu, mencapai US$ 88 miliar," sebut keterangan Fortune.
CNPC juga sudah akrab dengan pasar modal. Namun berbeda dengan Saudi Aramco, adalah anak usaha CPNC yaitu PetroChina yang melantai di bursa saham.
Bahkan PetroChina menjadi perusahaan terbuka di dua bursa, Shanghai dan Hong Kong. IPO di Hong Kong dilakukan pada 2001, sementara di Shanghai terjadi pada 2007.
Dengan menjadi perusahaan publik, Saudi Aramco dan PetroChina bisa memperoleh pendanaan langsung dari penjualan saham. Tidak hanya itu, menjadi perusahaan terbuka juga akan memudahkan dalam mencari dana dari sumber lain misalnya penerbitan obligasi. Duit itu bisa dimanfaatkan untuk ekspansi usaha, yang pada gilirannya akan meningkatkan laba.
HALAMAN SELANJUTNYA >> NEXT