Saat Foto Lo Kheng Hong Kerek Saham MNC, Hari Ini kok Bablas?

Tri Putra, CNBC Indonesia
13 August 2020 12:34
Hary Tanoe & Lo Kheng Hong/Istimewa
Foto: Hary Tanoe & Lo Kheng Hong/Istimewa

Jakarta, CNBC Indonesia - Induk usaha bisnis media Grup Media Nusantara Citra (MNC) milik taipan Hary Tanoesoedibjo yaitu PT Global Mediacom Tbk (BMTR) baru saja melangsungkan public expose atau paparan publik pada Selasa (11/8/20).

BMTR adalah induk usaha dari PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) dan PT MNC Vision Networks Tbk. (IPTV). Berdasarkan laporan keuangan publikasi, BMTR mencetak penurunan pendapatan dan laba bersih sepanjang paruh pertama 2020.

BMTR mencetak pendapatan Rp5,86 triliun, turun 7,84% dibandingkan pendapatan periode yang sama tahun lalu Rp 6,36 triliun. Penurunan ini terjadi seiring dengan pendapatan iklan non digital atau iklan konvensional yang turun, padahal lini bisnis ini menjadi kontributor utama perseroan.

Pendapatan yang berasal dari MNCN ini terkoreksi hingga 13,51% secara year on year menjadi Rp 3,20 triliun. Laba bersih BMTR tercatat turun 7,71% menjadi Rp 597 miliar dari yang sebelumnya Rp 551 miliar.

Di sisi lain, MNCN membukukan kenaikan laba bersih sebesar 6% secara year on year (YoY) pada kuartal kedua 2020 dengan laba bersih sebesar Rp 675 miliar dibandingkan dengan Rp 635 miliar pada tahun sebelumnya.

Merespons kinerja ini, saham-saham MNC Group pada perdagangan kemarin sempat melesat. Namun pada perdagangan Kamis ini (13/8/2020) penguatan berkurang.

Berikut gerak saham-saham grup MNC hari ini, sesi I.

Tercatat setelah kemarin saham-saham grup MNC berhasil melesat, hari ini saham grup MNC terkoreksi dan hanya BMTR yang mencatatkan kenaikan.

Setelah kemarin naik menyentuh 24,53% level Auto Reject Atas (ARA) pada akhir perdagangan sesi pertama BMTR hanya mampu mencatatkan kenaikan 2,27% di level Rp 270/unit walaupun sempat naik tinggi 15,91% di awal perdagangan.

Nasib serupa juga datang kepada anggota indeks LQ45 yakni indeks dengan konstituen perusahaan berfundamental baik dan bertransaksi likuid. Saham MNCN, setelah kemarin terapresiasi 8,52%, hari ini MNCN terpaksa terkoreksi 1,05% ke level Rp 945/unit pada tengah hari ini setelah pagi tadi sempat naik 3,14%.

Penurunan paling parah dibukukan oleh PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) yang terkoreksi menyentuh level Auto Reject Bawah (ARB) anjlok 6,83% ke level Rp 955/unit. MSKY sendiri sudah turun menyentuh level ARB selama 2 hari berturut-turut.

Dalam paparannya, Hary Tanoesoedibjo, Group Chairman MNC Group, mengatakan dirinya termotivasi dengan hasil yang diraih bisnis media Grup MNC pada semester I tahun ini.

"Saya termotivasi oleh hasil yang kami peroleh pada Q2-2020. Meskipun mengalami pertumbuhan negatif untuk semester ini," katanya, dikutip dari dokumen paparan di Bursa Efek Indonesia.

"Saya sangat yakin bahwa kami telah melewati masa terburuk bagi industri media dalam hal belanja iklan selama H1-2020. Walaupun dampak ekonomi dari pandemi ini akan masih terasa, perilaku masyarakat kita juga akan berubah," tegasnya.

"Yang berarti akan lebih banyak lagi orang yang menonton TV, dan juga waktu menonton mereka per hari akan bertambah. Untuk H2-2020, saya yakin bahwa Perseroan akan mencatat performa yang jauh lebih baik daripada semester pertama," jelas salah satu orang terkaya di Indonesia ini.

Lo Kheng Hong/IstimewaFoto: Lo Kheng Hong/Istimewa
Lo Kheng Hong/Istimewa

Di sisi lain, saham MNC yang melesat kemarin juga dihubung-hubungkan dengan foto Lo Kheng Hong bersama Hary Tanoe. Foto itu ditangkap investor bahwa Lo Kheng Hong masuk ke saham-saham Grup MNC, sebagaimana ramai disinggung di grup-grup analis.

Lo Kheng Hong dikenal sebagai salah satu investor bertipe value investing (berbasis nilai) di BEI dan sukses. Bahkan dia dijuluki Warren Buffet-nya Indonesia karena sudah meraup untung dengan memilih saham-saham dengan fundamental baik dan valuasi yang murah.

Dia memiliki beberapa saham saat ini, terutama di Grup Indika Energy. Di PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. (MBSS), anak usaha PT Indika Energy Tbk (INDY), Lo Kheng Hong memiliki sebanyak 97.102.000 saham atau sebesar 5,55%, sementara di anak usaha Indika Energy lainnya yakni PT Petrosea Tbk (PTRO) dia punya sebesar 13,67% saham per Juni 2019.


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular