
Kuat! IHSG Jebol 5.200, Target Selanjutnya 5.250 di Sesi II

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi pertama Rabu (12/8/20) ditutup di zona hijau dengan kenaikan 0,39% di level 5.210,19.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 18 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 6 triliun. Terpantau 153 saham harganya naik, 246 saham turun, sisanya 151 stagnan.
Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dengan jual bersih sebesar Rp 54 miliar dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 44 miliar.
Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan beli bersih sebesar Rp 49 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 121 miliar.
Sementara itu bursa di kawasan Asia mayoritas terpantau bervariatif, Hang Seng Index di Hong Kong turun 0,19%, Nikkei di Jepang terapresiasi 0,45%, sedangkan Indeks STI di Singapura turun 0,25%.
Kabar positif datang dari kantor berita lokal Russia yang melaporkan Presiden Russia Vladimir Putin mengklaim negara itu telah memberikan persetujuan peraturan untuk vaksin Covid-19 pertama di dunia.
Meskipun ada keraguan tentang apakah Rusia telah mengembangkan vaksin yang aman begitu cepat, berita tersebut memicu optimisme investor. Seorang eksekutif Johnson & Johnson juga mengatakan kepada Reuters bahwa perusahaan dapat menghasilkan 1 miliar dosis dari kandidat vaksinnya jika terbukti berhasil.
Teknikal Analisis
Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada dekat denganarea batas atas, dengan BB yang kembali melebar maka pergerakan IHSG selanjutnya berpotensi naik.
![]() IHSG Teknikal |
Untuk merubah bias menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance yang berada di area 5.251. Sementara untuk melanjutkan tren bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 5.121.
Sementara itu, indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) yang menggunakan pergerakan rata-rata untuk menentukan momentum, dengan garis MA yang berada di zona positif artinya tren pasar selanjutnya akan bullish.
Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang berada di area batas atas, maka pergerakan selanjutnya cenderung bullish atau terapresiasi. Hal ini juga terkonfirmasi dengan indikator MACD yang masih berada di zona positif.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000