Sejak Juli Harga Minyak Dunia Tak Kemana-mana, Ada Apa?

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
12 August 2020 10:27
FILE PHOTO: A maze of crude oil pipes and valves is pictured during a tour by the Department of Energy at the Strategic Petroleum Reserve in Freeport, Texas, U.S. June 9, 2016.  REUTERS/Richard Carson/File Photo
Foto: Ilustrasi: Labirin pipa dan katup minyak mentah di Strategic Petroleum Reserve di Freeport, Texas, AS 9 Juni 2016. REUTERS / Richard Carson / File Foto

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah untuk kontrak yang aktif ditransaksikan menguat tipis pada perdagangan hari ini, Rabu (12/8/2020). Namun sejak bulan Juli sebenarnya harga minyak cenderung stabil.

Pada 09.30 WIB, harga minyak berjangka Brent menguat 0,2% ke US$ 44,59/barel. Di saat yang sama, harga minyak berjangka acuan AS yakni West Texas Intermediate (WTI) hanya naik tipis 0,07% ke US$ 41,64/barel.


Data industri dari American Petroleum Institute (API) menunjukkan bahwa stok minyak mentah turun 4 juta barel pekan lalu. Penurunan tersebut lebih besar dari ekspektasi analis yang memperkirakan penurunan 2,9 juta barel. Data resmi pemerintah baru akan dirilis pada hari Rabu. 

Tanda-tanda pemulihan permintaan minyak di kawasan Asia juga membantu sentimen pasar. Pada hari Minggu, CEO Saudi Aramco Amin Nasser mengatakan dia memperkirakan permintaan minyak akan pulih di Asia seiring dengan pembukaan ekonomi. 

Deflasi pabrik China juga tercatat mulai mereda di bulan Juli karena didorong oleh kenaikan harga minyak global dan karena aktivitas industri yang juga naik kembali ke level sebelum pandemi. 

Beralih ke Benua Biru, berdasarkan data Euroilstock, serapan minyak mentah ke kilang di Eropa juga mencatatkan kenaikan 3,3% di bulan Juli jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Mengutip situs Departemen Energi AS, perusahaan energi telah mulai mengambil kembali jutaan barel minyak dari cadangan darurat pemerintah AS setelah menyewa penyimpanan di fasilitas tersebut untuk membantu mengelola kelebihan minyak mentah musim semi ini.

Kabar seputar pengembangan vaksin Covid-19 juga menjadi sentimen positif. Presiden Vladimir Putin mengklaim pada hari Selasa bahwa Rusia telah menjadi negara pertama di dunia yang memberikan persetujuan peraturan untuk vaksin Covid-19.

Meski kabar tersebut memicu munculnya sikap skeptis dari banyak pihak tetapi cukup menjadi sentimen positif untuk pasar. Hanya saja kenaikan harga minyak mentah harus tertahan akibat kabar kurang mengenakkan yang datang dari Negeri Paman Sam. 

Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan Gedung Putih terbuka untuk melanjutkan pembicaraan terkait bantuan sosial dengan kongres dari Partai Demokrat. Namun, Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell mengatakan negosiasi Selasa dengan Demokrat menemui jalan buntu.

Lagi pula jika melihat data penerbangan di AS jumlah penumpang pesawat terbang bulan Juni masih turun 80% (yoy) dibandingkan tahun lalu. Ini mengindikasikan bahwa perbaikan permintaan minyak belum signifikan mengingat AS merupakan konsumen minyak terbesar di dunia.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular