Kumpulkan Tenaga Pelan-pelan, Minyak Mencoba Nanjak

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
11 August 2020 10:23
FILE PHOTO: A maze of crude oil pipes and valves is pictured during a tour by the Department of Energy at the Strategic Petroleum Reserve in Freeport, Texas, U.S. June 9, 2016.  REUTERS/Richard Carson/File Photo
Foto: Ilustrasi: Labirin pipa dan katup minyak mentah di Strategic Petroleum Reserve di Freeport, Texas, AS 9 Juni 2016. REUTERS / Richard Carson / File Foto

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah untuk kontrak yang aktif diperdagangkan naik hari ini Selasa (11/7/2020) seiring dengan munculnya harapan pada stimulus lanjutan di AS dan perbaikan permintaan di kawasan Asia.

Pada 09.40 WIB, harga minyak berjangka Brent naik 0,38% ke US$ 45,16/barel. Di saat yang sama minyak berjangka acuan Paman Sam yakni West Texas Intermediate (WTI) naik lebih tinggi dengan apresiasi 0,57% ke US$ 42,18/barel.

"Harga minyak mentah naik di tengah tanda-tanda langkah stimulus lebih lanjut," kata ANZ dalam sebuah catatan.

"Anggota parlemen AS melanjutkan negosiasi tentang paket ekonomi terkait bantuan virus besar-besaran dengan Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan ada area di mana kompromi dimungkinkan dan kesepakatan yang adil dapat terjadi. Sentimen juga didorong oleh komentar dari Saudi Aramco bahwa adanya permintaan meningkat."

Harga emas hitam ini terdongkrak setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa kongres dari Partai Demokrat ingin bertemu dengannya untuk membahas bantuan ekonomi terkait virus corona, melalui akun twitternya,

Seperti yang diketahui bersama, pembicaraan antara Kongres dari Partai Demokrat dan pemerintahan Trump sempat macet minggu lalu.

Menambah sentimen positif, CEO Arab Saudi Aramco Amin Nasser mengatakan dia melihat permintaan minyak mulai rebound di Asia karena pembukaan ekonomi secara bertahap.

Deflasi pabrik China mereda pada bulan Juli. Hal ini didorong oleh kenaikan harga minyak global dan aktivitas industri naik kembali ke level sebelum pandemi virus corona. Jelas hal ini menjadi indikator yang menambah tanda-tanda pemulihan di ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

 

Mengutip situs Departemen Energi AS, perusahaan energi telah mulai mengambil kembali jutaan barel minyak dari cadangan darurat pemerintah AS setelah menyewa penyimpanan di fasilitas tersebut untuk membantu mengelola kelebihan minyak mentah musim semi ini. 

Kemudian dari sisi pasokan ada juga kabar baik yang akhirnya membuat harga minyak mentah ikut terdongkrak. Irak pada Jumat mengatakan akan memangkas produksi minyaknya sebanyak 400.000 barel per hari pada Agustus dan September untuk mengkompensasi kelebihan produksi dalam tiga bulan terakhir.

Langkah tersebut akan membuat Irak memenuhi kuota pemangkasan produksinya yang telah ditetapkan oleh organisasi negara eksportir minyak dan sekutunya yang dikenal sebagai OPEC+.

Dua sentimen positif dari sisi permintaan dan pasokan tersebut pada akhirnya membuat harga minyak mampu menguat pada perdagangan kemarin dan lanjut di perdagangan pagi hari ini.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Arab Saudi dan Rusia Berulah, Harga Minyak Langsung Ngamuk

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular