Analisis Teknikal

Siapkan Peluru, Sesi II IHSG Siap Tembus Level 5.200

Tri Putra, CNBC Indonesia
11 August 2020 13:02
pembukaan bursa saham
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I, Selasa (11/8/20), ditutup di zona hijau dengan kenaikan 0,66% di level 5.191,62.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 137 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 5 triliun. Tercatat 210 saham harganya naik, 180 turun, sisanya 159 stagnan.

Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dengan jual bersih sebesar Rp 41 miliar dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 105 miliar.

Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan beli bersih sebesar Rp 18 miliar dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 31 miliar.

Dari dalam negeri, investor juga perlu mencermati perkembangan terbaru soal vaksin Covid-19. Dari dalam negeri, Bio Farma mulai melakukan uji klinis terhadap kandidat vaksinnya kepada 1.620 sukarelawan hari ini. 

"Besok rencana penyuntikan perdana vaksin untuk UK3 [uji klinis 3]. Relawan yang terlibat dalam UK3 sebanyak 1.620 orang," kata Honesti kepada CNBC Indonesia, Senin (10/8/2020).

Seperti diketahui, Bio Farma melakukan uji klinis tahap ketiga atas vaksin hasil kerja sama dengan perusahaan bioteknologi asal China, Sinovac. Kerja sama untuk uji klinis ini dilakukan Bio Farma bersama dengan Fakultas Kesehatan Universitas Padjadjaran.

Rencana produksi juga telah disiapkan dengan kapasitas 100 juta dosis per tahun dan Desember nanti akan tersedia hingga 250 juta dosis per tahun. Kabar seputar vaksin Covid-19 Bio Farma ini telah memberikan sentimen yang baik di pasar.

Teknikal Analisis

IHSGFoto: CNBC Indonesia
IHSG

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area batas atas, dengan BB yang kembali melebar maka pergerakan IHSG selanjutnya berpotensi naik.

Untuk merubah bias menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance yang berada di area 5.200. Sementara untuk melanjutkan tren bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 5.170.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 67, yang menunjukkan belum ada indikator jenuh jual ataupun jenuh beli.

Selain itu indikator Moving Average (MA) jangka pendek sudah berpotongan naik dengan MA jangka panjangnya sehingga muncul pola golden cross yang mengindikasikan akan adanya apresiasi.

Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan pola golden cross yang muncul, maka pergerakan IHSG selanjutnya cenderung naik. Meski indikator RSI yang masih berada di angka netral namun sudah mendekati jenuh beli.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular