
Suspensi Saham KAEF-INAF Dibuka Hari Ini, Awas Auto Reject!

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) akan membuka kembali perdagangan saham dua anak usaha PT Bio Farma (Persero) yakni PT Indofarma Tbk (INAF) dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) mulai hari ini, Senin (10/8/2020) usai dihentikan sementara atau suspensi pada Jumat pekan lalu.
"Menunjuk Pengumuman Bursa No:Peng-SPT-0028/BEI.WAS/08-2020 tanggal 6 Agustus 2020, perihal Penghentian Sementara Perdagangan (suspensi) saham INAF & KAEF, maka dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan saham INAF & KAFE di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai perdagangan sesi I tanggal 10 Agustus 2020," tulis pengumuman BEI.
Pada Jumat pekan lalu, BEI melakukan suspensi saham dua anak usaha PT Bio Farma (Persero) ini.
BEI mengungkapkan sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham Indofarma dan Kimia Farma, maka dalam rangka cooling down, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham INAF pada perdagangan 7 Agustus 2020.
Mengacu data BEI, saham KAEF dan INAF memang menguat signifikan, bersama dengan anak usaha Kimia Farma yakni PT Phapros Tbk (PEHA).
Saham KAEF melesat 41,33% dalam sepekan, sementara saham INAF meroket 39,91% dan saham PEHA menguat 31,27%.
Penguatan saham-saham farmasi ini tak terlepas dari sentimen positif bahwa Bio Farma akan memproduksi 250 juta dosis vaksin dan akan menggaet KAEF maupun INAF untuk mendistribusikan vaksin Covid-19 ke berbagai penjuru negeri.
Sejak awal tahun, duo saham ini sudah meroket lebih dari 100%. Secara year to date saham KAEF dan INAF mengalami apresiasi masing-masing sebesar 154,4% dan 266,7%.
Kinerja berbeda
Berdasarkan laporan keuangan, kinerja dua anak usaha Bio Farma ini pun berbeda. Laba KAEF tercatat naik 1,74% menjadi Rp 48,58 miliar pada semester I-2020, dari periode yang sama tahun lalu Rp 47,75 miliar.
Kenaikan pendapatan ini seiring dengan penjualan neto yang naik 3,8% menjadi Rp 4,69 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 4,52 tiliun. Beban pokok penjualan naik menjadi Rp 2,89 triliun dari sebelumnya Rp 2,86 triliun.
Sementara itu, INAF masih menderita rugi bersih Rp 4,66 miliar, meskipun sudah berkurang 81% dari periode yang sama tahun lalu yang juga rugi bersih Rp 24,36 miliar. Pendapatan bersih INAF naik 21% menjadi Rp 447,30 miliar, dari sebelumnya Rp 368,81 miliar.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Meroket 100% Lebih, Saham INAF & KAEF Disuspensi Hari Ini
