
Saham Grup Djarum Ambles Dilego Asing Rp 1 T, IHSG Lemas

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan Jumat (7/8/20) ditutup di zona merah dengan penurunan 0,66% di level 5.143,89.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 1,08 triliun di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 10 triliun. Terpantau 163 saham harganya naik, 263 turun, sisanya 159 stagnan.
Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), emiten yang terafiliasi dengan Grup Djarum, dengan jual bersih sebesar Rp 926 miliar dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 83 miliar.
Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Astra Internasional Tbk (ASII) dengan beli bersih sebesar Rp 44 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 79 miliar.
Tensi antara Amerika Serikat dan China kembali memanas. Terbaru Presiden AS Donald Trump mengeluarkan perintah eksekutif pada Kamis (6/8/2020) yang berisi larangan bagi perusahaan atau individu AS untuk bertransaksi dengan ByteDance, perusahaan China yang memiliki aplikasi berbagi video Tik Tok, dan Tencent, pemilik aplikasi WeChat.
Kompak bursa di kawasan Asia mayoritas terpantau anjlok. Hang Seng Index di Hong Kong turun 1,60%, Nikkei di Jepang terdepresiasi 0,39%, sedangkan Indeks STI di Singapore anjlok 0,38%.
Dari dalam negeri, cadangan devisa (cadev) Indonesia meroket pada bulan Juli, hingga melampaui rekor tertinggi sepanjang masa yang dicapai lebih dari 1,5 tahun yang lalu.
Setelah merosot tajam pada Maret, cadev Indonesia menanjak dalam 4 bulan beruntun. Salah satu pemicu meroketnya cadev pada bulan lalu adalah penerbitan global bond.
Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa Indonesia pada akhir Juli 2020 sebesar US$ 135,1 miliar. Melonjak tajam dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar US$ 131,7 miliar. Rekor tertinggi cadangan devisa sebelumnya adalah US$ 132 miliar yang terjadi pada Januari 2018.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000