
Fitch Pangkas Rating Alam Sutera Jadi CCC-, Ini Alasannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan pemeringkat global, Fitch Ratings menurunkan peringkat PT Alam Sutera Tbk (ASRI) ke CCC- dari sebelumnya B-.
Bersamaan dengan itu, Fitch juga menurunkan peringkat surat utang yang diterbitkan dua anak usahanya, Alam Synergy Pte Ltd yang dijaminkan oleh perusahaan dengan peringkat yang sama.
Turunnya rating perusahaan disebabkan karena adanya risiko likuiditas yang dihadapi perusahaan untuk melakukan pembiayaan kembali (refinancing) surat utang anak usahanya. Surat utang yang dimaksud adalah obligasi senilai US$ 115 juta yang jatuh tempo pada 22 April 2021.
Pertimbangan lainnya adalah meningkatnya risiko opsi pembayaran salah satunya melalui pinjaman bank atau melakukan penjualan aset di tengah pandemi yang berdampak pada pelemahan ekonomi dan disrupsi di pasar modal serta kredit.
Beberapa waktu lalu perusahaan mengumumkan untuk menerbitkan obligasi senilai US$ 485 juta untuk refinancing obligasi senilai US$ 115 juta dan USU$ 370 juta yang jatuh tempo masing-masing pada 2021 dan 2022.
"Namun demikian , Fitch yakin transaksi tersebut memiliki risiko eksekusi yang tinggi," tulis Fitch dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (7/8/2020).
Peringkat CCC- ini mencerminkan risiko likuiditas dan refinancing yang tinggi untuk pembayaran utangnya tahun depan.
"Kemampuan perusahaan untuk mengakses kredit dan pasar modal tampaknya telah memburuk mengingat risiko bank dan investor yang lebih besar karena keengganan di tengah kemerosotan ekonomi yang dipicu oleh pandemi saat ini."
Peringkat ini bisa kembali ditingkatkan jika perusahaan bisa meningkatkan likuiditasnya secara signifikan sehingga bisa menyelesaikan utang jatuh temponya dalam waktu singkat.
Namun skenario terburuknya, rating ini bisa turun beberapa notch lagi jika perusahaan gagal memenuhi pembayaran utangnya.
Mengacu data perdagangan BEI, pada pukul 10.41 WIB, Jumat ini (7/8/2020), saham ASRI ambles 1,67% di posisi Rp 118/saham. Dalam sebulan terakhir perdagangan saham ASRI minus 9,9%.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Parah! Gegara Corona, Alam Sutera Rugi hingga Rp 1 T di 2020