
IHSG Terperosok ke Zona Merah, Saham TOWR Dilego Asing

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (3/8/20) dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,02% di level 5.179,50.
Akan tetapi penguatan IHSG tidak berlangsung lama, selang 10 menit IHSG malah anjlok ke zona merah dengan penurunan sebesar 0,21% di level 5.167,33.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 93 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 2 triliun.
Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dengan jual bersih sebesar Rp 103 miliar dan PT Bank Mandiri Tbk (BBRI) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 9 miliar.
Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan beli bersih sebesar Rp 10 miliar dan PT Astra Internasional Tbk (ASII) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 2 miliar.
Sementara itu bursa di kawasan Asia mayoritas terpantau merah. Hang Seng Index di Hong Kong turun 0,94%, Nikkei di Jepang terdepresiasi 0,48%, sedangkan Indeks STI di Singapore anjlok 0,48%.
Beralih ke bursa saham acuan global Wall Street, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 185,5 poin ( 0,7%) ke 27.386,98. Nasdaq bertengger di level psikologis 11.000 setelah menguat 1% ke 11.108,07, sementara S&P 500 tumbuh 0,6% ke 3.349,16.
Saham teknologi kembali menjadi tulang punggung penguatan, di mana saham Facebook melejit lebih dari 6%, Apple melesat 3,5%, Netflix menguat 1,4%, Amazon naik 0,6% dan Microsoft tumbuh 1,6%.
"Ini adalah kisah tentang pasar yang terpecah... Ada sektor yang menguat... dan mereka meninggalkan banyak saham lainnya di belakang," tutur Dryden Pence, Kepala Investasi Pence Wealth Management, sebagaimana dikutip CNBC International.
Di luar itu, kabar data tenaga kerja memberikan angin segar. Departemen Tenaga Kerja AS menyebutkan klaim pengangguran baru per 1 Agustus berjumlah 1,186 juta, atau lebih baik dari konsensus ekonom dalam polling Dow Jones yang memperkirakan angka 1,423 juta.
Ini merupakan angka klaim terendah selama era pandemi. Per 25 Juli, angka klaim tunjangan asuransi pengangguran mencapai 1,434 juta pengangguran baru. Namun, data terbaru ini memperpanjang rekor pengangguran mingguan di atas 1 juta orang, menjadi 19 pekan.
NBC News melaporkan bahwa Gedung Putih mengajukan anggaran bagi alokasi tunjangan pengangguran senilai US$ 400 per pekan, lebih tinggi dari proposal awal mereka sebesar US$ 200 per pekan, dan mendekati proposal partai Demokrat yang ingin angka US$ 600 per pekan.
Menteri Keuangan Steven Mnuchin dan Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows juga mengusulkan perpanjangan moratorium penyitaan rumah milik debitur program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang disubsidi pemerintah dan cicilannya terhenti, menjadi Desember.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000