Ada Kabar Baik dari Irak, Harga Minyak Mentah Naik

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
07 August 2020 09:02
Oil facilities are seen on Lake Maracaibo in Cabimas, Venezuela January 29, 2019. REUTERS/Isaac Urrutia
Foto: Ilustrasi: Fasilitas minyak terlihat di Danau Maracaibo di Cabimas, Venezuela, 29 Januari 2019. REUTERS / Isaac Urrutia

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar komoditas minyak mentah mendapat sentimen positif hari ini, Jumat (7/7/2020). Alhasil sentimen positif tersebut membuat harga minyak mentah naik. 

Pada 07.50 WIB, harga minyak mentah untuk kontrak yang aktif ditransaksikan Brent menguat 0,33% ke US$ 45,23/barel. Di saat yang sama harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) yaitu West Texas Intermediate (WTI) naik 0,43% ke US$ 42,13/barel.

Kini komoditas ini ditransaksikan pada harga tertingginya dalam lima bulan terakhir. Melemahnya dolar AS yang tercermin dari penurunan indeks dolar ke level terendah dalam dua tahun ini menjadi sentimen yang positif untuk harga minyak.

Di sisi lain, stok minyak mentah AS pekan lalu juga dilaporkan mengalami penurunan sebesar 7,4 juta barel. Penurunan volume stok minyak mentah riil tersebut jauh lebih banyak daripada perkiraan analis di angka 3 juta barel.

Hingga periode 31 Juli 2020, stok minyak mentah Negeri Paman Sam yang tercatat oleh Energy Information Agency (EIA) selaku badan resmi pemerintah AS mencapai 518,6 juta barel.

Sentimen positif juga datang dari sisi pasokan. Arab Saudi dan Irak telah menekankan komitmen penuh mereka pada kesepakatan pemangkasan produksi organisasi eksportir minyak dan koleganya atau yang sering disebut OPEC+.

Pada Kamis kemarin (6/7/2020), Irak mengatakan akan melakukan pemotongan tambahan dalam produksi minyaknya sekitar 400.000 barel per hari (bpd) pada bulan Agustus untuk mengkompensasi kelebihan produksi selama periode pakta pengurangan pasokan OPEC+ yang lalu.

OPEC+ sendiri memulai pemangkasan pasokan pada bulan Mei dengan volume pemotongan output sebesar 9,7 juta bpd. Periode pemangkasan tersebut berjalan hingga bulan Juli. Setelahnya produksi minyak hanya akan dipangkas sebesar 7,7 juta bpd. 

Berdasarkan kesepakatan itu, Irak berkomitmen untuk memangkas produksi sebesar 1,06 juta barel per hari. Irak merupakan salah satu negara anggota OPEC yang memiliki komitmen rendah dan masih mencatatkan produksi di atas kuota yang sudah ditetapkan sehingga harus mengkompensasinya bulan ini.

Untuk saat ini harga minyak mentah terutama jenis Brent memang sudah berada di level US$ 45/barel. Namun perkembangan pandemi Covid-19 yang terus merebak tentu menjadi kekhawatiran di antara para pelaku pasar. 

Sudah hampir 19 juta orang di dunia positif mengidap penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru itu. Tak kurang dari 710 ribu orang terenggut nyawanya. Jika pandemi tak kunjung usai dan malah kian merebak sehingga memicu rentetan lockdown seperti sebelumnya, permintaan dan harga emas hitam bakal kembali tertekan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular