Wall Street Ditutup Melesat! Saham Disney & Boeing Terbang

tahir saleh, CNBC Indonesia
06 August 2020 07:50
Trader Gregory Rowe, right, works on the floor of the New York Stock Exchange, Wednesday, Dec. 11, 2019. Stocks are opening mixed on Wall Street following news reports that US President Donald Trump might delay a tariff hike on Chinese goods set to go into effect this weekend. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Pasar Finansial Wall Street (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham AS ditutup menguat pada Rabu waktu AS atau Kamis pagi waktu Indonesia (6/8/2020) setelah tiga indeks acuan utama di bursa Wall Street berada di zona hijau seiring dengan sentimen membaiknya kinerja emiten di Negeri Paman Sam.

Mengacu data perdagangan, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melesat 1,39% di level 27.201, sementara Indeks S&P 500 juga naik 0.64% di posisi 3.327, sedangkan Indeks Nasdaq naik 0,52% di level 10.998.

Saham-saham penguat DJIA di antaranya Walt Disneys co melesat 8,79%, lalu Boeing Co 5,58%, dan Nike Inc 3,71%.

Sementara saham-saham pendorong kenaikan S&P di antaranya Assurant Inc 14,15%, American Airlines 9,5%, dan juga Walt Disneys 8,79%.

Di sisi lain, saham konstituen Nasdaq yang menjadi pendorong kenaikan indeks acuan Bursa Nasdaq itu yakni American Airlines 9.5%, Monster 6,52%, dan United Airlines 4,4%.

Tadi malam, bursa saham AS memang dibuka menguat menyusul kinerja positif emiten AS di tengah kabar kemajuan pengembangan vaksin anti-corona.

Johnson&Johnson mengumumkan adanya kesepakatan senilai US$ 1 miliar dengan pemerintah AS untuk memproduksi 100 juta dosis vaksin yang sedang dia kembangkan, jika memang terbukti efektif mengalahkan virus Covid-19.

Laba Disney yang lebih baik dari ekspektasi membantu memulihkan sentimen pasar di Wall Street, setelah raksasa media dan wahana hiburan itu membukukan laba US$ 0,08 per saham, atau membalik perkiraan analis yang menduga Disney bakal rugi US$0, 64 per saham.

Tak berhenti di situ, Disney juga mengatakan bahwa pihaknya telah memiliki 100 juta pelanggan berbayar dari jasa streaming, termasuk di antaranya Disney+, Hulu dan ESPN+. Saham perseroan pun melesat 6% di sesi pra-pembukaan.

Kabar bagus itu menetralisir berita buruk dari sektor tenaga kerja. ADP (Automatic Data Processing) mencatat hanya ada pembukaan lapangan kerja baru sebanyak 167.000 orang pada bulan Juli. Angka itu jauh dari konsensus ekonom dalam polling Dow Jones yang mengekspektasikan angka 1 juta pekerja baru. Pada Juni, angka penyerapan tenaga kerja baru mencapai 2,37 juta.

Selain itu, pelaku pasar mencermati hasil survei Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/ PMI) non-manufaktur. Ekonom dalam polling Dow Jones, memperkirakan angkanya di level 55, masih ekspansif, tetapi terhitung turun dari posisi Juni sebesar 57,1.

Investor juga memonitor negosiasi paket stimulus yang baru. Sejauh ini, kubu Demokrat dan Republik telah sepakat mengenai dana lump sum senilai US$ 1.200 untuk penganggur tetapi masih belum sepakat mengenai nilai tunjangan pengangguran.

"Menurut saya ekspektasi pasar adalah bahwa kita bakal mendapati stimulus tersebut," tutur Lindsay Bell, analis Ally Invest kepada CNBC International.

Harian Wall Street Journal pada Selasa memberitakan bahwa Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Wakil Perdana Menteri China Liu akan bertemu pertengahan Agustus ini untuk mendiskusikan kesepakatan dagang fase satu antara AS dan China.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Derita Walt Disney: Saham Ambruk, Semua Lini Bisnis Tertekan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular