
Jelang Rilis PDB, Asing Malah Belanja! IHSG Merah Malu-malu

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (5/8/20) dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,17% di level 5.083,41 tidak berlangsung lama, selang 5 menit IHSG sudah jatuh ke zona merah dengan penurunan 0,25% di level 5.062,33
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 12 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 630 miliar.
Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan jual bersih sebesar Rp 20 miliar dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 8 miliar.
Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan beli bersih sebesar Rp 14 miliar dan PT merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 21 miliar.
Pelaku pasar sedang memasang mode tunggu dan cermati (wait and see) karena Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data output ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal II-2020.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia menghasilkan konsensus bahwa PDB akan turun 4,53% secara tahunan (year-on-year/YoY). Secara kuartalan, PDB April-Juni 2020 diperkirakan -2,89%, melanjutkan terkontraksi kuartal sebelumnya sebesar -2,41%.
Kalau benar terwujud, maka perekonoman Indonesia secara teknikal terkategori memasuki masa resesi, di mana ekonomi menurun dua kuartal berturut-turut, mengekor Singapura akan menjadi catatan terburuk sejak 2009. Kala itu, Indonesia sedang mencoba bangkit dari terpaan krisis keuangan Asia alias krisis moneter alias krismon.
Konsensus yang dihimpun Tradingeconomics memperkirakan ekonomi Indonesia minus 3,49% secara kuartalan, melanjutkan kontraksi kuartal pertama sebesar 2,41%. Secara tahunan, PDB diprediksi terkontraksi 4,61%, dari kuartal sebelumnya yang masih tumbuh 2,97%.
Angka prediksi berbasis konsensus itu sama seperti yang dihimpun Reuters, yakni -4,61% alias buruk dari yang diproyeksikan pemerintah sebesar -4,3%.
Sementara itu bursa di kawasan Asia terpantau bervariatif, Hang Seng Index di Hong Kong turun0,06%, Nikkei di Jepang terdepresiasi 0,61%, sedangkan Indeks STI di Singapore terbang0,37%.
Bursa saham Amerika Serikat (AS) mengakhiri perdagangan kemarin ke zona hijau, setelah sempat berayun ke zona merah pada pembukaan perdagangan Selasa (4/8/2020) di tengah aksi tunggu dan cermati (wait and see) pelaku pasar.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 164,1 poin ( 0,6%) pada penutupan perdagangan ke 26.828,47. Nasdaq menguat 0,35% sedangkan S&P 500 tumbuh 0,36% ke 3.306,51.
Investor terus memonitor negosiasi paket stimulus yang baru. Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan bahwa pihaknya dan pihak Gedung Putih telah melangsungkan diskusi yang "produktif" pada Senin, meski ada beberapa isu yang masih mengganjal.
"Kami terus menjalankan alurnya," ujar Pelosi, meski "masih ada beberapa perbedaan." Sejauh ini, kedua belah pihak telah sepakat mengenai dana lump sum senilai US$ 1.200 untuk penganggur tetapi masih belum sepakat mengenai nilai tunjangan pengangguran.
Gedung Putih ingin angka tunjangan pengangguran ditetapkan sebesar US$ 200 per pekan, sedangkan politisi partai Demokrat mengusulkan angkanya tetap seperti sebelumnya yakn di level US$ 600.
"Menurut hemat kami, Kongres akan mengumpulkan kekuatannya untuk mendorong stimulus jangka pendek," tutur Darrell Cronk, Presiden Wells Fargo Investment Management, dalam laporan risetnya, yang dikutip CNBC International. Namun, lanjut dia, tantangan yang lebih besar muncul pada 2021 ketika efek stimulus tahun ini kian pudar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000