
Tekanan Jual Asing Turun, IHSG Sukses Terbang 1%

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi pertama Selasa (4/8/20) ditutup di zona hijau dengan kenaikan 1,13% di level 5.062,78.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 4 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 4,5 triliun. Terpantau 243 saham naik, 148 saham turun, 151 saham stagnan.
Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan jual bersih sebesar Rp 51 miliar dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 24 miliar.
Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan beli bersih sebesar Rp 68 miliar dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 15 miliar.
Sementara itu bursa di kawasan Asia mayoritas terpantau menghijau, Hang Seng Index di Hong Kong naik 0,78%, Nikkei di Jepang terapresiasi 1,67%, sedangkan Indeks STI di Singapore terbang0,86%.
Beralih ke bursa saham acuan global Wall Street, Indeks Dow Jones Industrial Bursa saham Amerika Serikat (AS) menjadi kiblat penguatan, setelah tadi pagi memasuki zona hijau berkat aksi korporasi emiten teknologi AS di tengah pembahasan stimulus pandemi.
Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 236,08 poin ( 0,9%) pada penutupan perdagangan dini hari tadi menjadi 26.664,4. Indeks Nasdaq menguat 1,5% ke level tertinggi sepanjang sejarah pada 10.902,8 dan S&P 500 naik 0,7% ke 3.294,61 atau yang tertinggi sejak 21 Februari (pra-pandemi).
Investor merespons positif kabar emiten farmasi AS Eli Lilly yang memulai pengembangan obat Covid-19 fase 3. Saham perseroan ditutup naik 1,7%. Data FactSet menyebutkan bahwa 84% dari konstituen indeks S&P 500 merilis kinerja keuangan yang melampaui ekspektasi pasar.
Politisi partai Republik dan Demokrat masih alot membahas rencana paket stimulus di tengah krisis pandemi. Gedung Putih ingin angka tunjangan pengangguran ditetapkan sebesar US$ 200 per pekan, sedangkan politisi partai Demokrat mengusulkan angkanya tetap seperti sebelumnya di level US$ 600.
Dari dalam negeri investor masih menantikan hasil rilis data PDB Indonesia yang akan diumumkan esok hari, Rabu 5 Agustus.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000