Dow Futures Menguat Tipis, Dibayangi Rilis Data Pengangguran

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
03 August 2020 18:57
FILE - In this March 18, 2020, file photo traders at the New York Stock Exchange watch President Donald Trump's televised White House news conference in New York. When President Donald Trump speaks, financial markets gyrate and quiver in real time. (AP Photo/Mark Lennihan, File)
Foto: Bursa Amerika (AP/Mark Lennihan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (3/8/2020) menguat, setelah investor mencermati rilis kinerja keuangan emiten kelas kakap di tengah ekspektasi keluarnya stimulus untuk menangani pandemi.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average naik 94 poin. Kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq juga masuk ke zona positif, dengan menguat masing-masing 0,5% dan 0,9.

Perusahaan farmasi AS Eli Lilly memulai pengembangan obat di fase 3. Saham perseroan naik lebih dari 1,5% di pasar pra-pembukaan. Sepanjang Juli, indeks S&P 500 telah naik 5,5%, sedangkan Dow Jones dan Nasdaq menguat masing-masing sebesar 2,3% dan 6,8%.

Saham Apple melesat 10,4% ke posisi tertingginya sepanjang sejarah setelah perseroan mengumumkan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 4:1 yang bakal membuat harga sahamnya lebih terjangkau. Selain itu, pendapatan perseroan per kuartal I-2020 melesat 11%.

Sementara itu, saham Amazon lompat 3,7% setelah membukukan lonjakan penjualan di tengah pandemi. Sepanjang tahun berjalan, saham Amazon dan Apple meroket masing-masing sebesar 71% dan 44%. Saham Facebook juga naik, lebih dari 7%, setelah pendapatannya tumbuh 11% di tengah krisis Covid-19. 

Namun rilis data pengangguran yang bakal dirilis pada Jumat menjadi perhatian khusus karena dikhawatirkan bakal naik. "Naiknya klaim pengangguran dan penurunan indeks keyakinan konsumen menunjukkan melemahnya konsumsi AS," tutur Dennis DeBusschere, perencana pasar Evercore ISI.

Politisi partai Republik dan Demokrat masih alot membahas rencana paket stimulus. Gedung Putih ingin angka tunjangan pengangguran ditetapkan sebesar US$ 200 per pekan, sedangkan politisi partai Demokrat mengusulkan angkanya tetap seperti sebelumnya di level US$ 600.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dow Futures Naik Tipis, Bursa AS Berpeluang Dibuka Menyamping

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular