Cuaca Tak Bersabahat, Rupiah Masuk Jalur Merah

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
03 August 2020 09:44
Ilustrasi Dollar Rupiah
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia)

Lalu, rupiah juga terbeban oleh rilis data Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur periode Juli. IHS Markit melaporkan PMI manufaktur Indonesia pada Juli sebesar 46,9 pada Juli. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 39,1. Angka Juli merupakan yang tertinggi sejak Februari.

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Kalau masih di bawah 50, berarti dunia usaha masih 'tiarap', belum ada ekspansi. Jadi meski PMI manufaktur Indonesia mencapai titik tertinggi sejak Februari, tetapi sejatinya masih terkontraksi.

"Dunia usaha masih ragu-ragu untuk berinvestasi dalam menambah kapastitas produksi, penyerapan tenaga kerja serta pembelian bahan baku dan barang modal masih dikurangi. Angka PMI yang masih di bawah 50 mengindikasikan industri manufaktur belum pulih," sebut keterangan tertulis IHS Markit.

Permintaan yang melemah membuat dunia usaha pusing tujuh keliling karena harus bertahan dengan margin yang tipis. Akibatnya, terjadi efisiensi di sana-sini, salah satunya mengurangi jumlah karyawan. Tsunami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) belum selesai.

"Penyerapan tenaga kerja berkurang drastis. Selain itu, dunia usaha juga mengurangi biaya dengan menunda pembelian bahan baku dan barang modal, penjualan hanya mengandalkan stok yang sudah ada. Ini membuat inventori semakin menipis," lanjut keterangan IHS Markit.

Akan tetapi, ke depan bukannya tanpa harapan. Seiring pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), aktivitas masyarakat meningkat yang diharapkan mampu mendorong permintaan.

"Dunia usaha tetap optimistis memandang tahun depan, dua pertiga responden memperkirakan produksi akan meningkat dalam 12 bulan mendatang. Optimisme ini didasarkan atas pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) yang kemungkinan membaik pada bulan-bulan ke depan," pungkas keterangan tertulis IHS Markit.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular