Analisis Teknikal

Tekanan Belum Mereda! Siap-siap IHSG Bikin Kecewa di Sesi II

Haryanto, CNBC Indonesia
29 July 2020 12:57
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Jumat 28/2/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Jumat 28/2/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Rabu (29/7/2020) masuk zona merah ke level 5.101,73 yang turun 11,26 poin atau sebesar 0,22% terdorong oleh lonjakan kasus Covid-19 yang semakin mengkhawatirkan.

Selain itu, sentimen negatif juga datang dari ramalan Moody's yang mengatakan bahwa bank-bank di kawasan Asia Pasifik akan menghadapi tantangan penurunan profitabilitas.

Dalam riset terbarunya, Moody's menyebutkan, tren penurunan profitabilitas ini akan memburuk dalam beberapa tahun mendatang, pasalnya wabah virus Corona tipe baru mempercepat perubahan struktural bisnis di hampir semua sektor.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada sesi I nilai transaksi mencapai Rp 4,29 triliun, dengan investor asing jual bersih (net sell) sebesar Rp 184,19 miliar.

Sementara volume transaksi tercatat 5,72 miliar unit saham dengan frekuensi sebanyak 435.283 kali transaksi. Ada sebanyak 207 saham yang turun, sementara naik sebanyak 158 saham dan stagnan 187 saham.

Saham-saham yang mengalami penurunan di antaranya saham PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) (-6,98%), PT Barito Pacific Tbk (BRPT) (-6,86%), PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS) (-6,78%), sedangkan PT XL Axiata Tbk (EXCL) (-6,59%) dan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) (-6,42%).

Saham yang paling banyak dilepas asing hari ini adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan jual bersih (net sell) sebesar Rp 38,7 miliar dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 34,6 miliar.

Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dengan beli bersih (net buy) sebesar Rp 21,4 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 11,3 miliar.

Sementara dari bursa kawasan Asia lainnya per pukul 12.15 WIB mayoritas merah, indeks Nikkei Jepang turun 1,22%, sementara Hang Seng Hongkong melemah 0,08%, sedangkan indeks Strait Times Singapura ambles 0,35%, dan KOSPI Korea Selatan turun 0,11%.

Pada perdagangan sesi II IHSG diperkirakan masih melemah, kendati terbatas, dengan indikator BB yang berada di area pivot, dengan garis BB yang menyempit dikombinasikan dengan indikator MACD yang berada di garis netral.

Simak analisis teknikal di bawah ini.

 

Analisis TeknikalFoto: Revinitif
Analisis Teknikal

 

Analisis Teknikal

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area pivot, dengan garis BB yang mulai menyempit maka pergerakan selanjutnya cenderung terbatas.

Untuk melanjutkan penurunan dari sesi sebelumnya, perlu melewati level support selanjutnya yang berada di area 5.085 hingga area 5.050. Sementara untuk merubah bias menjadi bullish perlu melewati level resistance yang berada di area 5.120 hingga area 5.150.

Sementara itu, indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) yang menggunakan pergerakan rata-rata untuk menentukan momentum, dengan garis MA yang berada di area netral, artinya tekanan jual dan beli sama-sama kuat, sehingga berkontribusi pada pergerakan yang terbatas.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 48, dengan garis yang bergerak turun, maka IHSG cenderung masih terkonsolidasi atau koreksi.

Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang berada di area pivot, maka pergerakan selanjutnya cenderung untuk terbatas. Hal ini juga terkonfirmasi dengan indikator MACD yang berada di garis netral.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(har/har)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular