
Usai Ambles Kemarin, Hari Ini Harga CPO Cuma Naik Tipis

Jakarta, CNBC Indonesia - Usai kena aksi ambil untung akibat reli terus-menerus, harga minyak sawit mentah (CPO) pada hari ini Rabu (29/7/2020) hanya menguat tipis.
Pada 10.58 WIB, harga CPO untuk kontrak pengiriman Oktober 2020 di Bursa Malaysia Derivatif naik 4 ringgit atau 0,15% dari posisi penutupan kemarin ke RM 2.607 per ton.
Harga CPO sempat menyentuh level tertinggi dalam lima bulan terakhir pada 24 Juli lalu. Kala itu harga CPO ditutup di RM 2.778 per ton. Harga CPO nyaris tembus level psikologis RM 2.800/ton. Namun setelah itu harga CPO berbalik arah karena ada aksi profit taking.
"Harga minyak sawit turun karena aksi ambil untung," kata Anilkumar Bagani, kepala penelitian Sunvin Group, broker minyak nabati yang berbasis di Mumbai. "Minyak sawit menyesuaikan spread-nya dengan minyak kedelai yang juga ditekan oleh pemulihan dalam laju produksi minyak sawit."
Di sisi lain kabar kurang mengenakkan juga datang dari hasil survei kargo yang dilakukan oleh Societe Generale de Surveilance yang menyebutkan ekspor minyak sawit Negeri Jiran periode 1-25 Juli turun 2,2% dibanding periode sama bulan lalu.
Pada 25 hari pertama bulan ini, Malaysia mengekspor 1.385.186 ton minyak sawit. Sementara pada periode yang sama sebelumnya, eskpor mencapai 1.416.751 ton. Volume ekspor yang mengalami penurunan adalah produk dari minyak sawit.
Untuk ekspor CPO justru naik dari 311.099 ton menjadi 429.257 ton. Penurunan ekspor diakibatkan oleh turunnya ekspor minyak nabati ini ke China, Pakistan dan Uni Eropa. Sementara ekspor ke AS dan India justru meningkat.
Dua analis industri terkemuka mengatakan kepada Reuters pekan lalu bahwa harga minyak sawit akan turun pada kuartal keempat karena tingkat produksi dan persediaan yang lebih tinggi. Ini juga menjadi sentimen yang meredam reli baru-baru ini.
Ketegangan antara AS-China seputar penutupan konsulat di Houston dan Chengdu serta semakin merebaknya wabah virus corona turut menjadi sorotan pelaku pasar. Pasalnya dua kejadian tersebut telah membuat prospek perekonomian menjadi semakin suram.
Ketika perekonomian harus kembali tertekan, permintaan terhadap komoditas seperti CPO pun melambat, sehingga turut menekan harganya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Joss! Gegara Indonesia Harga CPO Dunia Pecah Rekor