
Gak Kuat Tekanan Jual Asing Rp 295 M, IHSG Tersungkur

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (28/7/20) ditutup di zona merah dengan penurunan 0,07% di level 5.112,98. Indeks sempat mencapai level tertinggi hari ini 5.143 kemudian terus melorot.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 235 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 8,3 triliun. Digabung dengan net sell di pasar nego dan tunai, maka net sell asing menembus Rp 295,09 miliar.
Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan jual bersih sebesar Rp 87 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 45 miliar.
Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan beli bersih sebesar Rp 32 miliar dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 72 miliar.
Sementara itu bursa di kawasan Asia terpantau bervariatif, Hang Seng Index di Hong Kong naik 0,69%, Nikkei di Jepang terdepresiasi 0,26%, sedangkan Indeks STI di Singapore terbang 0,45%.
Dari bursa acuan dunia, Wall Street kompak ditutup hijau pada penutupan dini hari tadi Dow Jones terapresiasi 0,43%, S&P 200 naik 0,74%, dan Indeks Nasdaq terbang 1,67%. Indeks kontrak berjangka Dow Futures terpantau turun tipis 0,02%
Pasca perdagangan Senin kemarin, Pemimpin Mayoritas Senat, Mitch McConnell, mengumumkan rencana bantuan virus corona dari Partai Republik.
Rancangan undang-undang pendanaan tersebut akan mencakup bantuan untuk orang Amerika yang menganggur, pembayaran langsung lainnya kepada individu hingga US$ 1.200, tambahan dana pinjaman usaha kecil Program Perlindungan Paycheck, dan beberapa program pendanaan lainnya.
McConnell mengatakan RUU itu akan menetapkan asuransi pengangguran federal sebesar 70% dari upah pekerja sebelumnya, menggantikan pembiayaan senilai US$ 600 per minggu yang akan berakhir minggu ini.
Pada saat menjabarkan rencana bantuan tersebut, McConnell mendesak Demokrat untuk segera membuat kesepakatan karena dampak wabah asal Wuhan, China itu telah cukup parah di AS.
"Pandemi belum selesai. Kerugian ekonomi belum selesai. Jadi Kongres juga tidak bisa diselesaikan," katanya, sebagaimana dilaporkan CNBC International.
Sentimen positif selanjutnya, perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS) Moderna, mengumumkan bahwa vaksin anti-corona buatan mereka kemungkinan sudah siap digunakan akhir tahun ini.
"Mendapatkan vaksin yang aman, efektif, dan bisa diedarkan pada akhir tahun adalah tujuan kami. Ini adalah tujuan semua orang," kata Direktur US National Institutes of Health Francis Colliins, sebagaimana diwartakan Reuters.
Dalam uji coba sebelumnya, vaksin yang diberi nama mRNA-1273 mampu meningkatkan antibodi relawan ke level lebih tinggi ketimbang pasien yang sembuh dari serangan virus corona. Jika uji coba tahap III sukses, terbukti vaksin aman dan efektif, maka tinggal menunggu restu dari otoritas kesehatan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000