Analisis Teknikal

Kabar Baik Vaksin Moderna, IHSG Siap Ngegas Lagi!

Haryanto, CNBC Indonesia
28 July 2020 08:40
Ilustrasi Bursa, Pergerakan Layar IHSG di Gedung BEI Bursa Efek Indonesia  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa, Pergerakan Layar IHSG di Gedung BEI Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (28/7/2020) berpotensi menguat di tengah kabar bahwa perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS) Moderna, mengumumkan bahwa vaksin anti-corona buatan mereka kemungkinan sudah siap digunakan akhir tahun ini.

"Mendapatkan vaksin yang aman, efektif, dan bisa diedarkan pada akhir tahun adalah tujuan kami. Ini adalah tujuan semua orang," kata Direktur US National Institutes of Health Francis Colliins, sebagaimana diwartakan Reuters.

Dalam uji coba sebelumnya, vaksin yang diberi nama mRNA-1273 mampu meningkatkan antibodi relawan ke level lebih tinggi ketimbang pasien yang sembuh dari serangan virus corona. Jika uji coba tahap III sukses, terbukti vaksin aman dan efektif, maka tinggal menunggu restu dari otoritas kesehatan.

Sebelumnya, pada perdagangan Senin kemarin (27/7/2020) IHSG berhasil menguat ke level 5.116,67, yang naik 33,67 poin atau sebesar 0,66% terdorong kabar baik dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang akan meneken perjanjian kerja sama terkait penempatan dana pemerintah kepada BPD.

Hal ini merespons dari pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional untuk menanggulangi dampak pandemi Covid-19.

Bersamaan dengan agenda tersebut, bendahara negara juga akan menandatangani kerja sama terkait dukungan pembiayaan dana dukungan tunai atau Viability Gap Fund (VGF).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan kemarin nilai transaksi mencapai Rp 7,31 triliun, investor asing lagi-lagi mencatatkan jual bersih (net sell) sebesar Rp 446,04 miliar di semua pasar.

Sementara volume transaksi tercatat 13,47 miliar unit saham dengan frekuensi sebanyak 730.057 kali transaksi. Ada 190 saham yang naik, sementara turun sebanyak 190 saham dan stagnan 191 saham.

Saham-saham yang mencatatkan kenaikan di antaranya saham PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) (34,85%), PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) (19,47%), PT Wilton Makmur Indonesia Tbk (SQMI) (11,34%), sedangkan PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) (10,71%) dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) (8,49%).

Saham yang paling banyak dilego asing kemarin adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan jual bersih sebesar Rp 32 miliar dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 41 miliar.

Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan beli bersih sebesar Rp 63 miliar dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 25 miliar.

Beralih ke bursa saham Amerika Serikat (AS), yaitu Wall Street yang menjadi barometer atau acuan bursa saham global pada penutupan perdagangan Senin kemarin (Selasa pagi waktu Indonesia) mengalami penguatan.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 114,88 poin atau 0,43% menjadi 26.584,77, sementara Nasdaq meroket 173,09 poin atau 1,67% menjadi 10.536,27 dan indeks S&P 500 menguat 23,78 poin atau 0,74% menjadi 3.239,41.

Penguatan bursa Wall Street sebagian mencerminkan optimisme tentang stimulus fiskal tambahan setelah Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan Partai Republik telah menyelesaikan legislasi bantuan terdampak virus corona baru mereka.

"Kami sudah bergerak cepat sebelumnya dan saya tidak melihat alasan mengapa kami tidak bisa bergerak cepat lagi," kata Mnuchin. "Dan jika ada masalah yang membutuhkan waktu lebih lama, kita akan mengatasinya juga."

Sentimen positif lainnya juga merespons rilis data dari Departemen Perdagangan AS yang menunjukkan bahwa pesanan barang tahan lama terus bergerak naik tajam di bulan Juni, yang naik 7,3% setelah meroket 15,1% pada bulan Mei. Ekonom memperkirakan pesanan barang tahan lama melonjak sebesar 7,2%.

Pada catatan pukul 07.45 WIB, kontrak berjangka (futures) indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,15% pada 26.524, sedangkan S&P 500 menguat 0,17% menjadi 3.237 dan Nasdaq Composite 100 melesat 0,37% pada 10.714.

Pada perdagangan pagi ini Selasa (28/7/2020) penguatan bursa Wall Street kemungkinan menjadi daya dorong IHSG kembali menghijau.

 

Analisis TeknikalFoto: Revinitif
Analisis Teknikal

 

Analisis Teknikal

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area pivot, dengan garis BB yang melebar, maka pergerakan selanjutnya cenderung naik menguji level resistance.

Untuk melanjutkan kenaikan dari sesi sebelumnya, perlu melewati level resistance selanjutnya yang berada di area 5.130 hingga area 5.165. Sementara untuk merubah bias menjadi bearish perlu melewati level support yang berada di area 5.090 hingga area 5.055.

Sementara itu, indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) yang menggunakan pergerakan rata-rata untuk menentukan momentum, dengan garis MA yang mencoba berpotongan ke atas dan hologram negatif yang mulai memendek, artinya tekanan jual mulai bekurang maka kecenderungan pergerakan untuk naik.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 54, dengan garis yang bergerak naik, maka IHSG cenderung menguat kendati terbatas.

Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang berada di antara area pivot menuju level resistance, dengan garis yang melebar, maka pergerakan selanjutnya cenderung untuk menguat. Hal ini juga terkonfirmasi dengan indikator MACD yang mencoba berpotongan ke atas.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(har/har)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular