
Sedih & Merasa Dikhianati, Begini Pengakuan Klien Jouska

Jakarta, CNBC Indonesia - Satu persatu klien PT Jouska Finansial Indonesia (Jouska) memberikan kesaksian dan membuat heboh industri keuangan domsetik. Hari ini, salah satu klien Jouska yang bernama Farwiza, mengatakan selama menggunakan jasa perusahaan penasihat keuangan tersebut dirinya tidak bisa mengntevensi keputusan Jouska, termasuk alokasi investasi yang diputuskan berbagai saham masih ada di akun-akun tersebut.
Farwiza mengatakan Jouska mencoba menghubungi klien, tapi dirinya bukan dari salah satu yang dihubungi CEO Jouska Aakar Abyasa maupun adviser yang lainnya.
"Berkali-kali saya menghubungi, Whatsapp ataupun telepon tidak direspon, hilang begitu saja," katanya saat wawancara live bersama CNBC Indonesia, Senin (27/07/2020).
Dia mengatakan ini pertama kalinya memutuskan mempercayakan penglolaan investasi di Jouska, dan awalnya semua panduan Jouska bersifat logis. Farwiza meminta saham-sahamnya tidak diletakan pada emiten yang merusak lingkungan hidup, dan bukan bluechip, saat itu adviser dari Jouska pun menyetujuinya.
Awalnya, saham yang di perusahaan IPO menurutnya naik luar biasa dan sebagian besar uangnya ada di satu saham yang tengah naik pesat. Adviser pun mengatakan perusahaan tersebut memiliki fundamental yang bagus.
"Ketika saya tanda tangan kontrak 2 tahun yang lalu 2018. Saya merasa kelas-kelas yang saya ambil bermanfaat. Saya merasa belum cukup pintar, tetapi saya tahu saham harus didiversifikasi. Jadi ketika memutuskan kerjasama dengan asusmsi, Jouska punya anlis teknikal yang baik, dan akan konfirmasi dengan kita," ujarnya.
Nyatanya Jouska melakukan investasi di rekening sekuritas (RDI) tanpa konfirmasi. Bahkan ketika dia meminta jual, adviser Jouska mengatakan saham tersebut jangan dijual dulu. Kemudian dia pun mengulik kembali transaksi Jouska dua tahun belangan, dan mendapati adviser menjual ketika harga sedang turun dan membeli di harga yang tinggi, namun terjadi berulang kali.
"Berkali-kali sudah menegur, sudah diminta, apa yaa... saya ingin investasi aman dan masuk akal. Kontraknya mahal, tidak murah tapi di saat yang bersamaan, ada perjanjian profit sharing. Kalau jouska berhasil mengembangkan dana, akan mengambil bagian yang sesuai," ujar Farwiza.
Saat 2019 Josuka mengambil profit besar, makanya dia berpikir keadaan baik-baik saja ketika kontrak diperpanjang dan untuk nasabah tidak intervensi. Tidak lama kemudian harga saham tersebut terjun bebas.
"Harapannya tidak muluk-muluk, saya investasi seperti menabung. Memasukkan uang setiap bulan. dan, ketika ini terjadi saya sedih dikhianati. Advisor sudah seperti teman. Saya tidak mengharapkan hal yang buruk terjadi, dan berharap regulator bisa memperketat ini... Saya ingin uang saya kembali," katanya.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ngaku Rugi Puluhan Juta, Klien Jouska Teriak!