
Operasi Jouska Disetop, Unilever Siap Bagi Dividen Rp 4,1 T

Jakarta, Indonesia - Perhatian pasar di awal pekan ini, Senin (27/7/2020) akan tertuju pada meningkatnya eskalasi geopolitik antara Amerika Serikat (AS) dengan China. Sentimen ini menyebabkan indeks Dow Jones di bursa Wall Street terperosok 0,68% pada penutupan perdagangan akhir pekan kemarin.
Jumat lalu (24/7/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga berakhir di teritori negatif dengan pelemahan sebesar 1,20% ke posisi 5.082,99 dengan nilai transaksi harian Rp 8,36 triliun dan volume 12,85 miliar unit saham.
Adapun, frekuensi perdagangan mencapai 775.169 kali.
Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai perdagangan awal pekan ini, Senin (27/8/2020):
1.Jouska Disetop Operasi
PT Jouska Finansial Indonesia atau Jouska resmi menghentikan operasi. Ini merupakan hasil dari pertemuan Satgas Waspada Investasi (SWI) dengan manajemen yang dihadiri Aakar Abyasa selaku pemilik dan pemimpin secara virtual Jumat (24/7/2020).
Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam L Tobing menyatakan CEO PT Jouska Finansial Indonesia Aakar Abyasa menerima keputusan rapat yang menghasilkan keputusan penghentian operasional Jouska.
"Kita saat ini sedang membangun pasar modal yang kredibel dan terpercaya. Masyarakat yang ingin melakukan investasi di pasar modal agar selalu meneliti izin kegiatan perusahaan baik sebagai penasehat investasi, manajer investasi atau perusahaan sekuritas," kata Tongam dalam pernyataan.
Sebelumnya sepekan terakhir, ramai masyarakat membicarakan Jouska yang diduga rugikan kliennya. Dari data Satgas Waspada Investasi ada 4 klien yang mengadukan permasalahan yang sama.
2.Himbara Mulai Putar Dana Titipan 'Sri Mulyani' Rp 36 T
Sebulan lalu atau tepatnya 24 Juni 2020, pemerintah telah menempatkan dana mencapai Rp 30 triliun pada empat bank yang tergabung dalam himpunan bak-bank miliki negara (Himbara). Saat ini pemerintah mengklaim, perbankan telah menyalurkan total kredit hingga Rp 36 triliun.
Adapun empat Bank Himbara yang dimaksud di antara adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Tabungan Negara (BTN) dan Bank Mandiri.
"Penempatan dana di empat bank ini belum satu bulan Rp 30 triliun yang ditempatkan itu sudah menciptakan Rp 36 triliun kredit modal kerja baru," jelas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Febrio Kacaribu dalam konferensi pers, Jumat (24/7/2020).
Bank pelat merah pun berkomitmen untuk menggunakan dana simpanan pemerintah yang ditempatkan di empat bank BUMN sebesar Rp 30 triliun untuk meningkatkan ekspansi kredit (leverage) naik tiga kali dalam 3 bulan mencapai Rp 90 triliun.
3.Selamatkan Nasabah Jiwasraya, Ini Alternatif Kemenkeu
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tengah menyiapkan skema alternatif penyelesaian kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Namun untuk detail skema ini masih belum dijelaskan dengan rinci.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata mengatakan, selain menunggu detail penyelesaian dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pihaknya pun menyiapkan alternatif lain selain menggunakan Penyertaan Modal Negara (PMN).
"Ada alternatif lain kita (siapkan) untuk selesaikan (kasus) Jiwasraya," ujar Isa melalui diskusi virtual, Jumat (24/7/2020).
4.Erick Mau Merger Pelindo, Rencana IPO Anak Usaha Batal
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana untuk menggabungkan perusahaan pelabuhan pelat merah. Rencana ini disambut baik oleh operator pelabuhan ini, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/Pelindo II.
Direktur Utama Pelindo II Arif Suhartono mengatakan merger perusahaan pelabuhan ini ditujukan untuk meningkatkan performa pelayaran di dalam negeri. Hal ini dapat dicapai dengan menyamaratakan standar seluruh pelabuhan yang ada sehingga port stay menjadi turun dan sailing time meningkat.
Dia mengatakan, selama ini pengembangan masing-masing pelabuhan terhambat karena dikelola oleh entitas berbeda. Sehingga ini berdampak pada pendanaan, resources, experience hingga sumber daya masing-masing perusahaan juga terbatas.
5.Unilever Sebar Dividen Rp 4,1 T, Setiap Saham Dapat Rp 107
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) memutuskan untuk membagikan dividen tunai kepada para pemegang sahamnya senilai Rp 4,1 triliun. Sehingga para pemegang saham akan mendapatkan dividen tunai senilai Rp 107/saham. Hal ini disepakati dalam hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Unilever, akhir pekan lalu.
Dividen ini rencananya akan dibagikan kepada para pemegang saham selambatnya pada 19 Agustus 2020 mendatang.
Dividen tersebut belum termasuk dividen interim yang telah dibagikan pada 18 Desember 2019 lalu sebesar Rp 3,3 triliun. Saat itu pemegang saham menerima Rp 430/saham sebelum stock split atau ekuivalen dengan Rp 86/saham setelah stock split.
Dalam rapat ini, perseroan juga mengangkat mantan Menteri ESDM, Ignasius Jonan sebagai Komisaris Independen.
6.Naik Ratusan Persen, Kimia Farma & Indofarma Masuk UMA
Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan terjadinya pergerakan harga dan aktivitas saham yang cukup signifikan hingga ratusan persen dalam sepekan. Ini membuat BEI memasukkan saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF)ke daftar unusual market activity (UMA).
Pada perdagangan Jumat kemarin, kedua saham emiten farmasi ini meroket cukup signifikan di atas dua digit. Saham KAEF sebelumnya di awal perdagangan ini sempat naik di atas 20% ke posisi Rp 3.330 per saham dari posisi pembukaan perdagangan Rp 2.670 per saham.
Dalam sepekan terakhir harga saham KAEF melesat 113,28%.
Sementara itu, saham INAF juga sempat naik di atas 10% dan menyentuh level Rp 2.930 per saham, namun tak lama kemudian kembali ke level pembukaan perdaganga, Rp 2.350 per saham. Dalam sepekan ini saham INAF naik 116,96%.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Kok Bisa Jouska Akses Akun Klien, Sekuritas Ini Terseret
