
Singapura-Korsel Resesi, RI Gimana?
![[DALAM] Resesi](https://awsimages.detik.net.id/visual/2019/08/15/b4ec13f2-42ff-4723-9ffa-66214d3f216a_169.jpeg?w=900&q=80)
Jakarta, CNBC Indonesia - Resesi kini jadi topik hangat global. Sejumlah negara mengonfirmasi resesi, karena melemahnya aktivitas ekonomi dua kuartal berturut-turu karena dampak Covid-19.
Setelah Singapura, Korea Selatan terkonfirmasi masuk jurang resesi. Dikutip dari Trading Economics, PDB secara kuartalan pada kuartal-II 2020 turun 3,3% sementara di kuartal-I, ekonomi turun 1,3%.
Ekonomi terbesar keempat di dunia ini memasuki resesi teknis dengan kontraksi terburuk sejak 1998. Ekspor barang dan jasa di mana ekonomi yang bergantung, anjlok 16,6%, terburuk sejak kuartal terakhir 1963.

Sementara secara tahunan, PDB negara ini di kuartal-II minus 2,9% dari periode yang sama tahun lalu. Namun YoY, ekonomi masih tumbuh di kuartal-I 1,4%.
Lalu bagaimana dengan RI? Akankah juga resesi?
BI
Bank Indonesia (BI) masih optimistis pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020 ada di zona positif. Walaupun, kontraksi diramal terjadi pada kuartal II-2020.
Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Juda Agung menegaskan ekonomi kuartal III-2020 akan positif terlihat dari beberapa hal yang mulai nampak di Juli 2020.
"Pertama, setelah PSBB dilonggarkan menjadi PSBB transisi, maka ada beberapa indikator yang langsung menggeliat. Indikatornya misalnya penerimaan pajak, sudah terlihat. Dan yang cukup baik adalah UMKM. Sektor UMKM menggeliat," terangnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (24/7/2020).
"Data-data lain juga menujukkan ekonomi membaik, bahkan proses restrukturisasi kredit perbankan juga sudah 2/3 dari total rencana restrukturisasi keseluruhan," imbuh Juda lebih jauh.
Bank sentral melihat, ekonomi pada kuartal III-2020 bisa berada di zona positif walaupun range proyeksinya masih dalam hitungan.
"Belum ada range untuk kuartal III-2020 tapi diharapkan akan positif dan jauh lebih baik dari kuartal II yang banyak riset telah menunjukkan negatif atau kontraksi," tegas Juda.
Kemenkeu
Kemungkinan resesi diungkapkan oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu. Ada kemungkinan PDB di kuartal III juga negatif.
Ia mengaku pemerintah saat ini sedang bekerja keras agar pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020 tidak terkontraksi seperti proyeksi pada kuartal II yang kemungkinan pertumbuhan ekonominya akan minus 2% sampai 4,3%.
"Saat ini kita masih punya peluang tidak masuk resesi. Kalaupun resesi, harapannya tidak terlalu dalam berada 0% atau mungkin sedikit di bawah 0%," jelas Febrio dalam konferensi pers virtual.
Salah satu kerja keras yang akan dilakukan pemerintah, kata Febrio adalah dengan percepatan penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat, yang ada di dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Misalnya saja, kata Febrio untuk program jaring pengaman sosial, mulai dari program keluarga harapan (PKH), diskon listrik, dan sebagainya. Di mana kata Febrio penyalurannya sudah sesuai dengan yang direncanakan.
"Sudah sangat on track untuk jaring pengaman sosial yang sebesar Rp 203 triliun, dan itu perforamnya [penyerapan] sudah sekitar 45%. Diharapkan ini bisa sustain konsumsi bagi masyarakat yang rentan," tuturnya.
INDEF
Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) memperkirakan Indonesia masuk ke zona resesi.
"Hasil kalkulasi INDEF menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia akan tumbuh negatif di triwulan II dan memasuki zona resesi di triwulan III 2020. Pada triwulan II 2020 ekonomi diproyeksi tumbuh negatif di kisaran -3,26 persen (skenario sedang) hingga -3,88 persen (skenario berat)," tulis lembaga riset independen dan otonom yang berdiri pada Agustus 1995 ini.
INDEF melihat, pada triwulan III-2020, ancaman pertumbuhan ekonomi negatif juga masih membayangi perekonomian Indonesia.
"Hal ini terlihat dari proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berpotensi negatif di kisaran -1,3% (skenario sedang) hingga -1,75% (skenario berat). Waspada dan siap siaga memitigasi kemungkinan resesi ekonomi menjadi pilihan kebijakan yang tidak terelakkan," tulis INDEF.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Jepang Masuk Jurang Resesi, Jerman Jadi Negara Ekonomi Terbesar
