
Investor Risau Pantau Eskalasi AS-China, Bursa Eropa Melemah

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa terkoreksi pada pembukaan Kamis (24/7/2020), di tengah kenaikan tegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa, turun 1,4% pada sesi pembukaan. Indeks saham sektor teknolog jadi pemimpin koreksi dengan turun 3% dan memimpin indeks saham sektoral lainnya.
Setengah jam kemudian, koreksi Stoxx 600 relatif tetap sebesar 5,37 poin (-1,44%) ke 368,28. Indeks FTSE Inggris turun 71,71 poin (-1,15%) ke 6.139,73, indeks DAX Jerman surut 203,43 poin (-1,55%) ke 12.899,96 sedangkan CAC Prancis tertekan 72,17 poin (-1,43%) ke 4.961,59.
Pelaku pasar mencermati aksi balasan China atas sikap sepihak AS menutup kantor konsulat mereka di Houston. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin sebelumnya mengingatkan akan ada balasan setimpal jika aksi itu tak dikoreksi.
AS mencabut izin konsulat Beijing di kota tersebut dengan dalih mencegah pencurian Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Membalas itu, Beijing mencabut izin konsulat AS di Chengdu, dan memerintahkan penutupan operasi. Bursa Shanghai anjlok lebih dari 4% merespon kabar itu.
Kontrak berjangka (futures) indeks Dow Jones siang hari ini terpantau di zona merah dengan anjlok 123 poin. Koreksi juga menimpa kontrak futures untuk indeks S&P 500 dan Nasdaq.
Di Eropa, Inggris dan Uni Eropa terus membahas kerja sama pasca-Brexit dan diharapkan kesepakatan dicapai pada September. Kepala Negosiator Un Eropa Michel Barnier mengingatkan bahwa belum ada kesepakatan pada isu pokok.
Pelaku pasar juga memantau rilis Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' index/ PMI) versi Markit untuk zona Euro dan Inggris per Juli, yang akan menunjukkan kuat-tidaknya kondisi manufaktur Benua Biru. Inggris juga akan merilis angka penjualan ritel.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 'Mimpi Buruk' Dalam Sejarah IHSG