
Banyak Negara Mulai Resesi, tapi IHSG Masih Bertenaga

Jakarta, CNBC Indonesia - Tenaga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk melanjutkan penguatan di akhir pekan ini, Jumat (24/7/2020) masih tersisa, dengan sejumlah katalis positif dari dalam negeri yang menjadi penopang.
Sebelumnya, pada Kamis kemarin, IHSG melaju di teritori positif dengan penguatan sebesar 0,68% ke posisi 5.145,01 poin dengan nilai transaksi harian mencapai Rp 9,27 trliun dengan volume 11,66 miliar unit saham dan frekuensi perdagangan sebanyak 766.175 kali.
Panin Sekuritas mencermati, penguatan IHSG masih ditopang oleh sentimen vaksin yang mengerek saham-saham di sektor farmasi. Pada perdagangan kemarin misalnya, saham dua emiten farmasi, PT Kimia Farma (KAEF) dan PT Indofarma Tbk (INAF) menguat sangat signfikan.
"Efek dari sentimen vaksin sangat terasa dan sektor farmasi pun menguat. Pada akhir pekan, biasanya pasar diwarnai aksi jual dan candlestick pada perdagangan kemarin membentuk shooting star," demikian papar Panin Sekuritas, Jumat (24/7/2020).
Panin memperkirakan, IHSG akan melaju pada rentang 5.082 - 5.174.
Di sisi lain, dari luar negeri, pasar juga memperhatikan data perekonomian sejumlah negara yang satu persatu mengalami resesi ekonomi.
Kali ini datang dari Korea Selatan. Pilarmas Investindo mencermati, perekononomian Korea Selatan yang masuk ke dalam resesi setelah pertumbuhan ekonomi Negeri K-Pop ini mengalami penurunan cukup dalam. Korea Selatan merilis data Produk Domestik Bruto pada kuartal kedua terkoreksi sebesar 3,3%, sedangkan pada triwulan sebelumnya minus 1,3%.
"Penurunan ini sama dalamnya seperti krisis 2008 tatkala waktu itu terjadi goncangan krisis keuangan," tulis Pilarmas.
Pilarmas memperkirakan, IHSG akan bergerak pada rentang 5.086 - 5.210.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Digitalisasi Picu Investor Ritel Domestik Bursa RI 'Meledak'