
Data Pengangguran Kembali Memburuk, Wall Street Dibuka Merah

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka anjlok ke teritori negatif pada pembukaan perdagangan Kamis (23/7/2020), menyusul buruknya data tenaga kerja dan rilis kinerja keuangan yang cenderung variatif.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 55 poin (-0,2%) pada pembukaan pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB), dan 35 menit kemudian bertambah menjadi 74,23 poin (-0,27%) ke 26.931,61. Indeks Nasdaq melemah 12,13 poin (-0,11%) ke 10.694 sedangkan S&P 500 tertekan 1,76 poin (-0,05%) ke 3.274,26.
Klaim pengangguran di angka 1,42 juta untuk pekan yang berakhir 18 Juli, naik dari 1,31 juta pada pekan sebelumnya. Ini merupakan kenaikan mingguan pertama sejak pekan yang berakhir pada 28 Maret (ketika klaim mencapai angka 6,9 juta akibat karantina wilayah/lockdown).
Realisasi angka tersebut juga terhitung lebih buruk, karena ekonom dalam polling Reuters semula hanya memperkirakan angkanya hanya 1,3 juta. Lonjakan kembali kasus Covid-19 memicu beberapa negara membatasi kembali aktivitas ekonominya.
"Kenaikan kasus Covid di Sun Belt dan terganjalnya rencana pembukaan kembali aktivitas di negara lain telah memicu pemutusan hubungan kerja (PHK) putaran selanjutnya," tutur Thomas Simons, ekonom Jefferies, dalam laporan risetnya sebagaimana dikutip CNBC International.
Berita CNBC International memberikan angin segar tambahan, di mana anggota Kongres dari Partai Republik mengatakan bahwa ada pertimbangan untuk memperpanjang program santunan pengangguran yang sedianya bakal berakhir bulan depan, menjadi akhir tahun ini.
Hanya saja, nilai santunan per orangnya dikurangi dari US$ 600 per pekan menjadi US$ 100 per pekan. Menteri Keuangan Steven Mnuchin menyebutkan bahwa perpanjangan manfaat pengangguran itu akan didasarkan pada penggantian "70% gaji."
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Abaikan Mantra SIMGA, Dow Dibuka Melesat 200 Poin Lebih