
Abaikan Mantra SIMGA, Dow Dibuka Melesat 200 Poin Lebih

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan Senin (3/5/2021), menyusul penguatan saham-saham siklikal di bulan Mei yang lekat dengan adagium "Sell in May and Go Away" (SIMGA).
Indeks Dow Jones Industrial Average melesat 237 poin (+0,7%) pada pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan selang 20 menit menjadi 269,6 poin (+0,8%) ke 34.144,42. S&P 500 naik 19,2 poin (+0,46%) ke 4.200,34 dan Nasdaq menguat 2 poin (+0,11%) ke 13.964,67.
Beberapa investor memperkirakan pelemahan pada bulan baru ini menyusul adagium Wall Street 'sell in May and go away'. Mantra ini menyerukan menghindari risiko dari Mei hingga Oktober, yang dinilai sebagai periode di mana pasar terkena tekanan jual secara historis.
Data dari 1928 menunjukkan bahwa periode Mei-Oktober memiliki rerata dan nilai tengah keuntungan yang terendah dari enam bulan sisanya di mana S&P 500 bisa naik 66% dengan rerata reli 2,2%, menurut data Bank of America.
Saham Berkshire Hathaway, milik investor berbasis nilai yakni Warren Buffet, melesat 1% setelah perusahaan Tetua dari Omaha itu melaporkan lonjakan laba bersih sebesar 20% dan berencana membeli kembali sahamnya di pasar.
Buffett kepada CNBC International juga mengatakan bahwa dia tak lagi turun langsung mengendalikan perseroan, dan kini diwakili oleh Greg Abel yang saat ini menjadi Vice Chairman divisi non-asuransi.
Pelaku pasar bertaruh bahwa ekonomi kembali dibuka dengan kenaikan saham-saham siklikal seperti saham pengangkutan Norwegian Cruise Line holdings dan Carnival Corp masing-masing lebih dari 1%. Saham Verizon menguat 0,9% setelah raksasa telekomunikasi ini menyatakan akan menjual unit medianya kepada Apollo Global Management senilai US$ 5 miliar.
Saham emiten alat berat Caterpillar dan emiten keuangan Bank of America juga menguat. Sebaliknya, saham teknologi (yang selama ini meroket di kala pandemi karena penggunaan jasanya meningkat) seperti Tesla dan Netflix justru melemah.
Senin menjadi hari pertama perdagangan bulan Mei. Indeks S&P 500 pada April mencetak reli sebesar 5%, menjadi kenaikan bulanan yang ketiga pada 2021 karena didorong kinerja positif emiten. Sepanjang tahun berjalan, indeks berisi 500 saham unggulan di AS tersebut telah melesat 11% salah satunya berkat reli saham Apple dan Facebook.
"Investor bersiap menyambut pekan laporan keuangan yang sibuk dengan rilis data tenaga kerja. Menyusul kabar kinerja keuangan dan perekonomian yang positif, jalur minim resisten terlihat terbuka," tutur Jack Ablin, Kepala Investasi Cresset Capital kepada CNBC International.
Investor akan memantau rilis kinerja keuangan dan Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) sektor manufaktur AS per April. Beberapa emiten yang akan merilis kinerja keuangannya adalah Lowe's dan Estee Lauder.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inflasi April Tembus 4%, Wall Street Terkulai di Pembukaan