
KAEF & INAF Distribusikan Vaksin, Siapa yang Dapat Duluan?

Jakarta, CNBC Indonesia - Anak usaha Holding BUMN farmasi, PT Indofarma Tbk (INAF) dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) akan menjadi distributor vaksin Covid-19 yang akan diproduksi di dalam negeri mulai awal tahun depan.
Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto mengatakan distribusi ini akan mengikuti akan mengikuti program distribusi pemerintah mengingat mungkin akan ada pihak-pihak yang menjadi prioritas nantinya.
"Iya betul [menjadi distributor] bersama dengan Kimia Farma. Distribusi akan mengikuti program distribusi dari pemerintah jika memang ada prioritas seperti tenaga medis, daerah red zone dan sebagainya," kata Arief kepada CNBC Indonesia, Rabu (22/7/2020).
Adapun saham emiten farmasi kembali melesat pada perdagangan pagi hari ini, Kamis (23/7/2020) karena kabar vaksin Covid-19 yang sudah sampai di Indonesia dan nantinya akan didistribusikan oleh BUMN farmasi, PT Bio Farma (Persero).
Kenaikan ini sendiri sudah terjadi sejak 3 hari lalu ketika kabar sampainya vaksin Sinovac di Indonesia menjadi viral dengan munculnya foto tumpukan kotak vaksin bertuliskan SARS-CoV-2 Vaccine (Vero cell) Inactived dengan ukuran 0,5 ml. Sementara foto lainnya ada tulisan Diplomatic Goods penanganan Covid-19 Bio Farma, Bandung.
Saham Indofarma dan Kimia Farma kembali terbang menyentuh level auto reject atas (ARA) pada perdagangan pagi hari ini yang artinya INAF dan KAEF sudah ARA 3 hari berturut-turut.
Kenaikan ini setelah kabar bahwa kandidat vaksin corona telah tiba di Indonesia dan sedang dalam proses uji klinis tahap tiga di Bio Farma.
Harga saham INAF melesat 25% ke level harga Rp 2.350/unit sedangkan KAEF terbang 24,77% ke level harga Rp 2.670/unit pada sesi I.
Terbaru, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengkonfirmasi bahwa kandidat vaksin Covid-19 dari Sinovac Biotech sudah tiba di Indonesia dan sekarang dalam proses uji klinis tahap tiga di Bio Farma.
"Kami memang berharap nanti setelah selesai uji klinis dan dites maka bisa diproduksi juga di Indonesia. Beberapa negara memang mengajak kita kerja sama," ujar Arya Sinulingga dalam konferensi pers virtual, Senin (20/7/2020).
Arya Sinulingga menambahkan dipilihkan Bio Farma dalam melakukan uji klinis karena perusahaan farmasi plat merah ini cukup dikenal di kalangan internasional dan dianggap mampu melakukan pembuatan dan uji klinis vaksin.
"Jadi jangan heran kalau Bio Farma memang dipercaya beberapa negara untuk diikutsertakan [dalam uji vaksin Covid-19]," tambah Arya.
"Saya dapat informasi vaksin Sinovac agak berbeda dengan yang lain karena dia agak melebar dia agak bisa untuk beberapa jenis virus corona yang berkembang. Jadi dicoba di China juga, saat ini kita proses juga coba itu."
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap Uji Klinis, Harga Jual Vaksin Covid Ditaksir Rp 146.000
