
AS Main Usir Konsulat China, Dow Futures Melemah Tipis

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (22/7/2020) masuk ke zona merah, di tengah kenaikan tensi hubungan AS dan China.
Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average melemah dan mengindikasikan bahwa indeks acuan bursa utama nasional tersebut bakal terkoreksi 60 poin pada pembukaan nanti. Kontrak serupa indeks S&P 500 juga tertekan.
Pasar derivatif bursa ini tertekan setelah pemerintah AS tiba-tiba memerintahkan China menutup kantor konsulatnya di Houston. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengutuk aksi itu dan mengingatkan akan ada balasan setimpal jika tak dikoreksi.
Di sisi lain, kasus Corona di AS telah mencapai 3,8 juta orang, menurut data Worldometers dan membunuh 142.000 warga AS. Pemerintah AS melaporkan lebih dari 1.000 kematian dalam sehari pada Selasa menurut catatan Reuters, atau mengulang catatan kematian pada 10 Juni.
Presiden AS Donald Trump mengingatkan bahwa pandemi kemungkinan bakal "memburuk sebelum kemudian membaik." "Itu sesuatu yang saya tak suka katakan tapi memang demikianlah adanya, itulah yang kita hadapi," tuturnya dalam konferensi pers di Gedung Putih.
Pelaku pasar hari ini bakal memantau rilis kinerja keuangan kuartal II-2020 Microsoft, Tesla, Chipotle Mexican Grill, Baker Hughes, Nasdaq dan Las Vegas Sands. Khusus Tesla, kinerja keuangan yang prima bakal membuatnya lolos menjadi konstituen indeks S&P 500.
Saham United Airlines anjlok di pasar pra-pembukaan setelah perseroan melaporkan rugi bersih senilai US$ 1,62 miliar pada kuartal kedua. Pandemi corona telah memukul bisnis perjalanan sehingga pendapatan perseroan anjlok 87% secara tahunan.
Sebaliknya, saham Pfizer melonjak lebih dari 3% setelah pemerintah AS mengizinkan perseroan memproduksi jutaan dosis vaksin virus corona.
"Perubahan kepemimpinan mendominasi perdagangan," tutur Jim Paulsen, Kepala Perencana Investasi Leuthold Group, kepada CNBC International. "Kepemimpinan lama yang dipimpin saham teknologi dan komunikasi berkapitalisasi besar membuka jalan bagi penguatan besar di pasar yang lebih luas termasuk sektor yang paling siklikal."
Investor juga memantau rilis penjualan rumah periode Juni. Ekonom dalam polling Dow Jones memperkirakan akan ada lonjakan penjualan sebesar 4,73 juta unit rumah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dow Futures Naik Tipis Jelang Rilis Data Slip Gaji September