Banjir Sentimen Positif, IHSG Hijau! Asing Borong BMRI & TLKM

Tri Putra, CNBC Indonesia
22 July 2020 09:22
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Kamis 26/3/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Kamis 26/3/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (22/7/20) dibuka hijau naik 0,53% di level 5.141,60, selang 5 menit IHSG masih berada di zona hijau dengan kenaikan 0,42% di level 5.136,28.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 33 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 783 miliar.

Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Astra Internasional Tbk (ASII) dengan jual bersih sebesar Rp 9 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 27 miliar.

Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan beli bersih sebesar Rp 28 miliar dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 2 miliar.

Sementara itu bursa di kawasan Asia terpantau bervariatif, Hang Seng Index di Hong Kong naik 0,13%, Nikkei di Jepang terdepresiasi sebesar 0,31%, sedangkan Indeks STI di Singapore turun 0,72%.

Dari bursa acuan dunia, Wall Street Indeks bergerak variatif pada penutupan dini hari tadi Dow Jones berhasil terapresiasi 0,60%, S&P 200 naik 0,17%, dan Indeks Nasdaq turun 0,81%.

Penguatan bursa Paman Sam hari ini sendiri dampak dari rilis data indeks manufaktur yang memberikan sinyal pemulihan ekonomi yang akan berlangsung cepat di AS.

The Chicago Manufacturing Index naik ke angka 4,11 dari 2,61 lebih tinggi daripada perkiraan analis yang meramalkan indeks ini tidak akan terbang ke atas angka 4. Apabila indeks ini berada dibawah angka 0 artinya pertumbuhan ekonomi akan melambat.

Akan tetapi, penguatan indeks Dow dan S&P 500 terpangkas setelah pemimpin mayoritas senat, Mitch McConnell dilaporkan berkata bahwa peraturan mengenai stimulus yang akan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak virus corona dalam bentuk uang tunai tidak akan selesai dalam 2 minggu kedepan.

Seperti diketahui dalam 2 minggu dana stimulus ini akan habis sehingga ini akan membuat takut para pelaku pasar bahwa stimulus multivitamin dari pemerintah akan berkurang jumlahnya. Mitch sendiri ingin memperpanjang stimulus tersebut paling tidak selama 6 bulan kedepan.

Peraturan ini juga akan mengurangi US$ 600 per minggu yang diggelontorkan Paman Sam untuk pengangguran yang terdampak pandemi corona, ditambah ada keraguan Paman Sam akan terus memotong pajak penghasilan.

Penguatan yang disponsori oleh ciamiknya laporan keuangan perusahaan ini akhirnya harus rela terpangkas. Salah satu emiten yang laporan keuanganya ciamik adalah Coca-Cola perusahaan barang-barang konsumsi tersebut berhasil tumnuh melebehi konsensus pasar.

Bursa Nasdaq sendiri terkoreksi karena investor melakukan aksi pengambilan keuntungan setelah kemarin lusa nasdaq melesat kencang 2,51%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Digitalisasi Picu Investor Ritel Domestik Bursa RI 'Meledak'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular