Wah, Ada Sekuritas Mau Ganti Usaha Jadi Manajer Investasi

tahir saleh, CNBC Indonesia
21 July 2020 15:47
Pengunjung melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Kamis, 12 Maret 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 5,01% ke 4.895,75. Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dihentikan sementara (trading halt) setelah  Harga tersebut ke 4.895,75 terjadi pada pukul 15.33 WIB.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: IHSG Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu perusahaan sekuritas (broker) di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI) berencana mengganti usaha dari perusahaan efek menjadi perusahaan manajer investasi (MI) guna memaksimalkan peran dalam pengelolaan investasi.

RELI adalah perusahaan jasa keuangan yang bergerak dalam bidang pasar modal yang mempunyai dua kegiatan usaha utama sesuai dengan izin usaha yang diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yaitu Perantara Pedagang Efek (PPE atau Securities Brokerage) dan Penjamin Emisi Efek (PEE atau Underwriting).

"Guna mendorong pertumbuhan kinerja usaha perseroan secara berkelanjutan dan untuk meningkatkan nilai bagi para pemegang saham di masa mendatang, maka kami memandang bahwa perlu adanya pemisahan yang tegas antara bidang perusahaan efek yang menjalankan kegiatan PPE dan PEE dengan bidang investasi," tulis dokumen Studi Kelayakan Rencana Perubahan Kegiatan Usaha Utama PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk.

Studi kelayakan perubahan bidang usaha itu dilakukan oleh KJPP Felix Sutandar dan Rekan.

Dengan rencana ini, perseroan akan melakukan perubahan kegiatan usaha Utama dari PPE dan PEE menjadi bidang investasi, dengan cara melakukan pengalihan kegiatan usaha utama di bidang PPE dan PEE kepada entitas anak yang akan dibentuk khusus untuk menjalankan kegiatan usaha sebagai perusahaan efek.

"Perseroan yang saat ini menjalankan fungsi sebagai perusahaan efek, memiliki keterbatasan untuk dapat melakukan investasi pada produk-produk investasi di luar efek," tulis dokumen tersebut.

Perseroan harus mengikuti regulasi bursa dan OJK terkait perhitungan MKBD (Modal Kerja Bersih Disesuaikan) terutama dalam menjaga batasan minimum MKBD setiap hari.

Hal ini menyebabkan jumlah permodalan likuid yang dimiliki oleh perseroan memberikan tingkat imbal hasil yang rendah, sehingga secara operasional profitabilitas perseroan menjadi kurang efisien.

Sebab itu, dengan adanya perubahan kegiatan usaha utama ini, maka perseroan yang bergerak dalam bidang investasi akan mampu melakukan investasi baik secara langsung maupun melalui produk-produk investasi konvensional, dengan tingkat imbal hasil yang diharapkan akan meningkat.

"Selain itu, perseroan dan entitas anak dapat lebih fokus dalam menjalankan kegiatan usahanya masing-masing guna meningkatkan nilai perusahaan secara keseluruhan.

Obyek Studi Kelayakan adalah kelayakan atas rencana Perubahan Kegiatan Usaha Utama dari PPE dan PEE menjadi bidang investasi, dengan cara melakukan pengalihan kegiatan usaha utama di bidang PPE dan PEE kepada entitas anak yaitu PT Reliance Sekuritas Integrasi (RSI) yang akan dibentuk khusus untuk menjalankan kegiatan usaha sebagai perusahaan efek.

"Berdasarkan hal-hal sebagaimana diungkapkan di atas maka kami berpendapat bahwa Rencana Perubahan Kegiatan Usaha Utama PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk dimaksud adalah layak," tulis dokumen tersebut.

Data BEI mencatat, pada perdagangan Selasa ini (21/7/2020), saham RELI stagnan di level Rp 292/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 525 miliar.

Mengacu data BEI, pendapatan usaha RELI pada kuartal I-2020 justru minus Rp 1,52 miliar, dari sebelumnya di kuartal I-2019 yang justru mendapatkan pendapatan bersih Rp 10,35 miliar. Minus ini diperoleh setelah adanya kerugian perdagangan efek Rp 3,69 miliar.

Rugi usaha di kuartal I-2020 yakni Rp 9,19 miliar dari rugi di periode yang sama 2019 yakni rugi Rp 2,31 miliar.


(tas/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article OJK Periksa Kepatuhan 40 MI & Broker, Begini Respons Pasar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular