
Rupiah Ambrol, IHSG Sesi II Masih Susah ke Zona Hijau

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Senin (20/7/2020) ditutup di teritori negatif yang turun 28,64 poin atau 0,56% ke level 5.050,94. Koreksi IHSH dipicu oleh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada sesi I nilai transaksi mencapai Rp 3,7 triliun, dengan investor asing jusl bersih (net sell) sebesar Rp 52,21 miliar di pasar reguler. Sementara volume transaksi tercatat 5,85 miliar unit saham dengan frekuensi sebanyak 388.004 kali transaksi. Ada 267 saham yang turun, sementara naik sebanyak 146 saham dan stagnan 146.
Saham-saham yang turun di antaranya saham PT Karya Bersama Anugerah Tbk (KBAG) (-6,67%), PT Envy Technologies Tbk (ENVY) (-6,03%), PT JAPFA Tbk (JPFA) (-3,45%), sedangkan PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) (-3,24%) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) (-3.07%).
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah tajam di perdagangan pasar spot hari ini, setelah merosot 1,81% pada pekan lalu.
Pada Senin (20/7/2020), US$ 1 dibanderol Rp 14.745/US$ di pasar spot. Rupiah melemah 0,85% dibandingkan dengan penutupan perdagangan pekan lalu. Rupiah sebelumnya sempat melemah 1,44% di Rp 14.830/US$.
Sentimen negatif lain yang bikin investor ragu berasal dari dalam negeri, yakni tingginya angka infeksi Corona di dalam negeri yang telah menyalip China sejak akhir pekan lalu. Hari ini, kasus positif di Indonesia mencapai 84.882 sedangkan di Negeri Panda 83.660.
Hal ini memicu kekhawatiran bahwa karantina wilayah (lockdown) bakal kembali diberlakukan di kota-kota besar yang menjadi pusat perniagaan dan bisnis, dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Akibatnya, investor pun melakukan aksi jual.
Penurunan IHSG juga terjadi di tengah tren pergerakan variatif di bursa regional, seperti misalnya indeks Nikkei Jepang yang tertekan 0,1%, tetapi Hang Seng Hongkong menguat 0,35%, sementara indeks Strait Times Singapura turun 0,4%.
Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) kontrak berjangka (futures) terpantau melemah, indeks Dow Jones siang hari ini berada di zona merah dengan koreksi 85 poin. Koreksi juga menimpa kontrak futures untuk indeks S&P 500 dan Nasdaq.
Pada perdagangan sesi II IHSG diperkirakan masih bergerak turun, dengan indikator BB yang berada di area support dan garis yang semakin melebar dikombinasikan MACD yang berpotongan ke bawah.
Simak analisis teknikal di bawah ini.
![]() Analisis Teknikal |
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area support, dengan garis BB yang semakin melebar, maka pergerakan selanjutnya turun lebih lanjut.
Untuk melanjutkan penurunan dari sesi sebelumnya, perlu melewati level support selanjutnya yang berada di area 5.030 hingga area 5.000. Sementara untuk merubah bias menjadi bullish perlu melewati level resistance yang berada di area 5.080 hingga area 5.120.
Sementara itu, indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) yang menggunakan pergerakan rata-rata untuk menentukan momentum, dengan garis MA yang berpotongan di wilayah positif menuju zona negatif, maka kecenderungan pergerakan untuk koreksi lebih dalam.
Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Saat ini RSI berada di area 38, dengan garis yang bergerak turun, maka IHSG berpotensi masih koreksi lebih lanjut.
Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang berada di area support dengan garis yang semakin melebar, maka pergerakan selanjutnya cenderung koreksi lebih lanjut, hal ini juga terkonfirmasi dengan MACD yang berpotongan ke bawah menuju wilayah negatif.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500