Inflasi Bisa Meroket Akibat 'Burden Sharing' BI & Pemerintah?

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
16 July 2020 18:11
CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) menjelaskan bagaimana dampak burden sharing antara BI dan pemerintah terhadap inflasi di tahun ini.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa dengan adanya skema burden sharing antara BI dan pemerintah, tidak akan berdampak terhadap inflasi di tahun ini.

"Inflasi kita perkirakan masih akan tetap rendah di tahun ini. Kita harus paham, tekanan inflasi tentu saja terutama dari permintaan dan ketersediaan pasokan," kata Perry dalam konferensi pers virtual, Kamis (16/7/2020).

Pasalnya, lanjut dari sisi demand atau permintaan karena pandemi membuat permintaan terbilang masih lemah. Sehingga tekanan-tekanan pada inflasi masih rendah.

"Coba dilihat akhir bulan lalu, inflasi kita 1,96%. Itu berarti di bawah batas bawah sasaran inflasi kita 2% sampai 4%. Kalau 1,96% di bawah batas bawah kisaran, ini menujukkan tekanan inflasi dari permintaan rendah, karena aktivitas ekonomi rendah," ujarnya.

BI juga memperkirakan inflasi akan terjaga. Di samping itu, nilai tukar rupiah juga, terbilang masih stabil dan bahkan cenderung menguat, sehingga exchange rate juga rendah.

Perry mengklaim, BI bersama pemerintah pusat dan daerah akan terus berkoordinasi dalam mengendalikan inflasi. Sehingga dampak burden sharing yang dilakukan BI dan pemerintah tidak berdampak signifikan terhadap inflasi.

"Inflasi tahun ini adalah rendah, dan itulah kenapa kami sampaikan, fokus jangka pendek BI dan pemerintah adalah bagaimana mempercepat pemulihan ekonomi. Tapi bukan berarti kita nggak pantau inflasi dari waktu ke waktu, dampak ekspansi moneter memang akan kita cermati dari waktu ke waktu. Insya Allah inflasi dari ekspansi moneter belum muncul di tahun ini," jelas Perry.

"Bank Indonesia tetap konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk mengendalikan inflasi tetap rendah dalam sasarannya sebesar 3,0% ± 1% pada 2020 dan 2021," kata Perry melanjutkan.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BI Ramal Inflasi Bulanan Maret 2020 Capai 0,13%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular