Harga Cabai Hingga Rokok Naik, BI Ramal Juli Inflasi Tipis

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
23 July 2021 19:00
Sejumlah pedagang melakukan bongkar muat cabai rawit merah di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Jumat (26/2/2021). Cabai rawit merah kini naik 100 ribu per kilogram yang sebelumnya hanya 60 ribu per kilogram, kenaikan diduga faktor dari cuaca ekstrem. Susanto (58) pedagang asal Jawa Tengah yang membuka lapak di Los H mengatakan
Foto: Penjualan Cabe Rawit di Pasar Kramat Jati, Jakarta. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Survei Pemantauan Harga (SPH) yang dilakukan Bank Indonesia (BI) pada minggu keempat bulan ini menunjukkan inflasi sebesar 0,01% secara month to month (mtm).

Hal tersebut terungkap dalam laporan terbaru perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah periode 23 Juli, seperti dikutip CNBC Indonesia, Jumat (23/7/2021).

"Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Juli 2021 secara tahun kalender sebesar 0,75% ytd, dan secara tahunan sebesar 1,45% year on year," tulis laporan bank sentral.

Penyumbang utama inflasi sampai minggu keempat yakni komoditas cabai rawit sebesar 0,04% mtm, tomat 0,02% mtm, serta bawang merah, kangkung, bayam, kacang panjang, dan rokok kretek filter masing-masing 0,01% mtm.

BI juga mencatat sejumlah komoditas yang mencetak deflasi yakni daging ayam ras 0,09% mtm, telur ayam ras 0,03% mtm, emas perhiasan dan jeruk masing-masing 0,02% mtm, dan tarif angkutan udara 0,01% mtm.

BI, dalam laporan tersebut memastikan akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia.

"Serta langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," tulis laporan BI


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BI Ramal Suku Bunga Fed Turun di Semester II-2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular