
Loyo Banget! Kredit Bank Cuma Tumbuh 3%

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan kredit perbankan yang hanya tumbuh 3,09% pada Mei 2020 tersebut lebih rendah dibanding pertumbuhan kredit pada April 2020 yang mencapai 5,73%.
"Penyaluran kredit/pembiayaan dari sektor keuangan masih terbatas karena masih lemahnya permintaan domestik dan kehati-hatian perbankan akibat masih berlanjutnya pandemi covid-19," jelas Perry dalam konferensi pers virtual, Kamis (16/7/2020).
Adapun, kata dia rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan Mei 2020 tetap tinggi yakni 22,14%, dan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) tetap rendah yakni 3,00% (bruto) dan 1,17% (neto).
Selain itu, kata dia, perkembangan restrukturisasi kredit di masa pandemi covid-19 yang diprakirakan sudah mencapai puncaknya pada April 2020 dan pelaksanaan pogram penjaminan pemerintah untuk kredit UMKM, diharapkan dapat mendorong pemulihan kinerja intermediasi.
Sementara itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit yakni sebesar 8,89% (yoy).
"Ke depan, Bank Indonesia tetap menempuh kebijakan makroprudensial yang akomodatif sejalan dengan bauran kebijakan yang telah diambil sebelumnya serta bauran kebijakan nasional, termasuk berbagai upaya untuk memitigasi risiko di sektor keuangan akibat penyebaran covid-19," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Perry juga mengumumkan, berdasarkan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 15-16 Juli 2020 memutuskan untuk menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 4%.
Penurunan BI7DRR menjadi 4% itu kata Perry sebagai upaya BI dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional dengan tetap menjaga terkendalinya inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pompa Likuiditas Bank, Kebijakan BI Ini Berlanjut di 2022