
Ekonomi China Bangkit, Saatnya Mulai Pantau Saham CPO

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada perdagangan hari ini, Kamis (16/7/2020) harga komoditas minyak sawit mentah (CPO) Negeri Jiran melesat dan melampaui level psikologisnya RM 2.600/ton.
Berbagai faktor positif seperti membaiknya permitan hingga potensi penurunan produksi di bulan Juli membuat harga CPO terkerek naik. Pada 10.33 WIB, harga CPO kontrak pengiriman September di Bursa Malaysia Derivatif melesat 1,83% ke RM 2.611/ton.
Dari sisi permintaan, relaksasi lockdown di berbagai negara konsumen minyak sawit seperti China, Uni Eropa bahkan India pada Mei membuat ekspor Malaysia meningkat. Pada Juni lalu ekspor minyak sawit Malaysia naik lebih dari 20% dibanding bulan sebelumnya.
Menambah sentimen positif hari ini, ekonomi China pada kuartal kedua dilaporkan tumbuh 3,2% (yoy) jauh lebih tinggi dari konsensus yang dihimpun Reuters di 2,5%. China merupakan salah satu negara yang juga termasuk konsumen terbesar minyak nabati terutama sawit.
Sehingga, kinerja perekonomian China yang bagus dan prospek yang membaik tentunya menjadi kabar menggembirakan untuk komoditas minyak nabati unggulan RI dan Negeri Jiran ini.
Berikut gerak saham perusahaan industri minyak sawit mentah menyusul kabar gembira ini.
Terpantau hampir semua saham perusahaan industri CPO berhasil menguat walaupun terbatas.
Adalah PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang memimpin penguatan saham-saham CPO pada hari ini. Anak usaha grup Astra ini berhasil terparesiasi 2,26% ke level harga Rp 9.050/unit.
Sedangkan hanya PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) yang harga sahamnya tidak bergerak. Terpantau harga saham BWPT stagnan di level harga RP 101/unit.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000