Sssstt...Ada Kabar Baik dari China, Harga Batu Bara Naik 1%

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
14 July 2020 11:38
A pile of coal is seen at a warehouse of the Trypillian thermal power plant, owned by Ukrainian state-run energy company Centrenergo, in Kiev region, Ukraine November 23, 2017. Picture taken November 23, 2017. REUTERS/Valentyn Ogirenko
Foto: REUTERS/Valentyn Ogirenko

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara acuan Newcastle untuk kontrak yang ramai diperdagangkan menguat kemarin. Kabar baik yang datang dari China turut mendukung kenaikan harga komoditas unggulan Australia dan Indonesia itu.

Pada Senin (13/7/2020), harga batu bara termal Newcastle ditutup naik nyaris 1% atau tepatnya 0,93% ke US$ 54,5/ton. Kenaikan ini terjadi setelah terkoreksi pada tiga hari perdagangan beruntun pada pekan lalu. 

Mengutip Argus Media, Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional China (NDRC) dikabarkan berpeluang untuk melonggarkan kuota impor batu bara Negeri Tirai Bambu seiring dengan tingginya harga batu bara domestik yang turut menggerus laba perusahaan utilitas. 

Argus menyebutkan, harga batu bara domestik China di pasar spot kini sudah menyentuh level tertingginya dalam 11 bulan pada 10 Juli lalu. Harga batu bara domestik China untuk nilai kalori 5.500 kcal/kg pada 10 Juli mencapai US$ 85,15/ton. 

Harga batu bara domestik Negeri Panda telah terkerek naik oleh peningkatan permintaan saat musim panas, kuota impor yang mulai kadaluwarsa dan pemangkasan output domestik.

Kuota impor pada beberapa pelabuhan China sudah kadaluwarsa untuk tahun 2020 ini, sehingga memaksa perusahaan utilitas untuk bertumpu pada pasokan domestik untuk restocking. 

Bersama dengan lemahnya permintaan akibat pandemi Covid-19, hal ini memicu penurunan harga batu bara impor. Harga batu bara Newcastle ambles dan harga batu bara acuan (HBA) Indonesia bulan Juli dipatok terendah dalam empat tahun.

Sementara untuk harga batu bara RI berkalori 3.800 kcal/kg juga tercatat di rekor terendahnya di US$ 23,41/ton free on board (fob) pada 9 Juli lalu.

Impor batu bara nasional China telah mencapai 148,71 juta ton pada lima bulan pertama tahun ini. Volume ini naik 17% dibanding periode yang sama sebelumnya. Namun impor mulai melambat pada Mei ketika China membatasi kuota impor sebesar 22,06 juta ton dan membuatnya turun 20% dari periode tahun lalu. 

Kondisi ini menjadi tantangan bagi NDRC karena harus mempertimbangkan perusahaan tambang batu bara domestik sekaligus perusahaan utilitas lokal. NDRC kini mendorong para produsen untuk meningkatkan produksinya guna memenuhi permintaan yang tinggi.

Namun kabarnya,NDRC kini lebih berpeluang untuk melonggarkan kuota impor lantaran tingginya harga batu bara domestik telah menggerus laba dari perusahaan utilitas. 

The NDRC has landed in a conundrum as it seeks to create conditions conducive to both Chinese coal producers and Chinese utilities. It has pushed domestic coal producers recently to raise production to help dampen high domestic prices and meet strong demand.

This follows a reduction in domestic supply from late April when the authorities cut back on sale permits in major coal-producing regions, such as Inner Mongolia and Shaanxi province, forcing local mines to lower output.

But the NDRC has had many appeals in recent weeks from large generators, which have been concerned about the high price of domestic coal and the negative impact on utility profits.

NDRC memungkinkan pelonggaran pembatasan impor karena konsumsi batu bara di wilayah pesisir lebih kuat dari yang diperkirakan.

Daerah pantai selatan dan timur menghadapi kekurangan daya, mungkin karena beberapa saluran transmisi listrik tegangan ultra-tinggi diperkirakan rusak akibat banjir di daerah di sepanjang Sungai Yangtze. Wilayah pantai selatan dan timur biasanya mengandalkan jalur transmisi ini untuk menerima daya.

Gangguan apa pun yang terlihat pada transmisi tenaga air dapat meningkatkan permintaan untuk tenaga batu bara sehingga meningkatkan permintaan untuk impor batu bara.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ukur Sentimen Pendorong Koreksi Harga Batu Bara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular