
Rupiah Terkuat Kedua di Asia, Tapi Keok di Eropa

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat di perdagangan pasar spot hari ini. Satu lawan satu melawan mata uang Asia dan Eropa, bagaimana kinerja rupiah?
Pada pekan ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terapresiasi 0,62% secara point-to-point. Rupiah jadi mata uang terkuat kedua di Asia, hanya kalah dari yuan China.
Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning sepanjang pekan ini:
Bagaimana kala disandingkan satu per satu dengan mata uang Asia lainnya? Masihkah rupiah perkasa?
Ternyata rupiah pun cenderung menguat di hadapan para tetangganya. Hanya dua mata uang yang gagal ditaklukkan yaitu yuan dan ringgit Malaysia. Not bad lah...
Berikut perkembangan kurs mata uang Asia terhadap rupiah sepanjang pekan ini:
Beralih ke Eropa, apakah kedigdayaan rupiah sampai ke Benua Biru? Jawabannya tidak.
Rupiah dibabat oleh oleh euro dan poundsterling Inggris. Namun rupiah masih bisa menguat tipis di hadapan franc Swiss.
Berikut perkembangan kurs mata uang utama Eropa terhadap rupiah sepanjang pekan ini:
Data ekonomi Eropa yang impresif membuat mata uang di sana mendapat apresiasi dari pelaku pasar. Misalnya di Prancis, produksi industri pada Mei 2020 melonjak 19,6% dibandingkan bulan sebelumnya. Lebih tinggi ketimbang konsensus pasar yang dihimpun Reuters yang memperkirakan terjadi kenaikan 15,1% dan hampir menghapus penurunan pada April 2020 yang -20,6%.
Selain itu, Uni Eropa juga hampir menyepakati paket stimulus untuk meredam dampak pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Dewan Uni Eropa mengusulkan anggaran senilai EUR 1,07 triliun plus dana pemulihan ekonomi senilai EUR 750 miliar. Dua pertiga dari anggaran pemulihan ekonomi akan berupa hibah kepada negara-negara yang membutuhkan, dan sisanya adalah pinjaman lunak.
"Perlahan-lahan kita mulai melalui krisis kesehatan. Sekarang penekanannya akan lebih ke arah mitigasi aspek sosial-ekonomi," kata Charles Michel, Presiden Dewan Uni Eropa, seperti dikutip dari Reuters.
Rencana stimulus tersebut akan dibahas pekan ini kala para pemimpin 27 negara Eropa berkumpul di Brussels (Belgia). Ini akan menjadi pertemuan tatap muka pertama sejak karantina wilayah (lockdown) diberlakukan pada Maret lalu.
Hawa stimulus yang diharapkan mampu membawa perekonomian Eropa keluar dari resesi membuat investor berbondong-bondong datang. Arus modal mengalir deras ke pasar keuangan Eropa, sehingga mata uangnya menguat. Rupiah jadi tidak punya ruang untuk unjuk gigi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sentuh Rp 16.500/US$, Rupiah Terus Terpuruk
