
2 Saham Ini Diborong Asing & IHSG Bertahan di Level 5.000

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bergerak naik 1,16% dan bertahan di level 5.000 sepanjang minggu ini. Meskipun dua hari terakhir sebelum weekend IHSG senmpat mengalami koreksi.
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing lagi-lagi melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 241 miliar di pasar reguler, kendati angka ini sudah turun dari minggu-minggu sebelumnya karena tercatat asing sudah masuk berberapa kali dalam minggu ini.
Saham yang paling banyak dibeli asing pekan ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan beli bersih sebesar Rp 646 miliar dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 76 miliar.
Sedangkan saham yang paling banyak dilepas asing minggu ini adalah PT Telekomunikasi IndonesiaTbk (TLKM) dengan jual bersih sebesar Rp 177 miliar dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 74 miliar.
Mengacu pada data perdagangan sepekan ini, IHSG tertolong penguatan pada hari Rabu (8/7/20), kala itu IHSG naik kencang 1,79% karena saham-saham yang bergerak di sektor perbankan yang menjadi tulang punggung IHSG kembali bereuforia setelah indeks harga saham perbankan INFOBANK15 berhasil naik 3,24%.
Kenaikan tersebut menyusul masuknya investor asing ke pasar saham lokal terutama di sektor finansial setelah muncul kabar Menteri Keuangan, Sri Mulyani akan menempatkan dana triliunan tidak hanya ke bank Himbara saja tetapi juga bank swasta dan Bank Pembangunan Daerah, kemudian bursa regional terutama Asia juga terpantau bergerak naik karena rilis data pemulihan sektor manufaktur China.
Sentimen dari dalam negeri dan global memang sempat banyak yang positi. Maka dari itu sangat wajar jika Rabu lalu, IHSG akhirnya berhasil menembus level psikologisnya di angka 5.000 setelah sepekan kemarin IHSG mencoba dan gagal kembali ke level 5.000.
Sedangkan penurunan IHSG pekan ini di sponsori oleh sentimen negatif pada Jumat kemarin (10/7/20) yang menyebabkan bursa di kawasan Benua Kuning menjadi merah yaitu klaim China yang menguasai 80% LCS atau 2.000 km area dan latihan militer di area tersebut pekan lalu, mengundang AS masuk ke perairan.
Pekan lalu bomber B-52H dan dua kapal induk Nimitz dan USS Ronald Reagan melakukan latihan perang di kawasan tersebut. Sedangkan China, yang juga melakukan latihan serupa lebih dulu, menyiagakan militer di Kepulauan Paracels dan menyiagakan senjata anti pesawat terbang, DF-21D dan DF-26.
Ketegangan yang terus meningkat dalam beberapa waktu terakhir membuat ramalan perang terbuka antara kedua negara semakin terbuka lebar dan tentunya perang adalah hal yang buruk bagi perekonomian, apalagi di tengah pandemi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000