
Tahun Kelam Obligasi Korporasi, Emisi Baru Drop 43%

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memperkirakan penerbitan obligasi korporasi di tahun ini tak akan sama dengan tahun sebelumnya. Dampak pandemi Covid-19 menyebabkan perusahaan cenderung menunda penerbitan obligasi korporasi, ditambah dengan tingkat suku bunga yang masih tinggi.
Direktur Utama Pefindo, Salyadi Saputra mengatakan, tren penurunan ini sudah terlihat pada paruh pertama di tahun 2020. Realisasi penerbitan obligasi korporasi hanya Rp 30,03 triliun, mengalami penurunan yang cukup tajam sebesar 42,8% dibanding periode sama tahun lalu Rp 52,5 triliun.
"Banyak hal dipengaruhi, tingkat suku bunga cukup tinggi dan investor mungkin banyak yang wait and see melihat kondisi sekarang," kata Salyadi Saputra, dalam pemapran virtual, Jumat (10/7/2020).
Dalam kondisi krisis akibat pandemi ini, Pefindo memperkirakan ada tiga skenario terkait outlook penerbitan obligasi korporasi sampai penghujung tahun 2020.
Pada skenario paling pesimis, penerbitan obligasi korporasi akan bertambah 25% menjadi Rp 60 triiliun hingga Rp 70 triliun. Skenario moderat, Pefindo memperkirakan akan ada penambahan sebesar 50% dari realisasi semeseter pertama tahun ini, sehingga emisi diperkirakan mencapai Rp 80 triliun.
Adapun, untuk skenario paling optimistis, diperkirakan realisasi penerbitan obligasi perusahaan bisa mencapai Rp 100 triliun.
Sampai dengan 30 Juni 2020, Pefindo menerima mandat penerbitan obligasi dengan nilai emisi sebesar Rp 74,16 triliun. Empat sektor dengan emisi cukup besar berasal dari industri perbankan, sebesar 13,48% atau emisi Rp 10 triliun.
Selanjutnya, sektor multifinance sebesar 11,87% atau dengan emisi Rp 8,8 triliun. Adapun, industri jalan tol memberikan andil sebesar 10,59% atau emisi Rp 7,85 triliun. Terakhir, adalah sektor telekomunikasi dengan emisi Rp 5,15 triliun.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Obligasi Korporasi Bakal Ramai, Jatuh Tempo Tembus Rp 130 T