Pengembang Raksasa

Juragan Lahan Jabodetabek, Agung Podomoro atau Summarecon?

Tri Putra, CNBC Indonesia
10 July 2020 14:13
Warga RW 01 dan 02 Kelurahan Krukut, Kecamatan Limo Kota Depok ramai-ramai menolak pembebasan lahan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) seksi III Krukut-Cinere sepanjang 5,4 Km. Ketidakcocokan harga jadi alasan warga enggan lahannya dibebaskan.

Koordinator perwakilan warga, Roni Ibrahim, menyebut, dari terdapat 440 bidang lahan di wilayah tersebut yang pemiliknya ogah dibayar murah. Dari penuturannya, tiap bidang lahan dihargai antara Rp 2-6 juta per meter persegi.
Foto: Ilustrasi (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Upaya pemerintah dalam menyediakan rumah rakyat masih terhalang sejumlah pekerjaan rumah. Pembangunan rumah di perkotaan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) hampir mustahil dilakukan karena tingginya harga tanah. Sedangkan membangun di pinggir kota, semakin jauh dari pusat kegiatan kerja dan bisnis.

Penyediaan lahan di kota-kota besar memang jadi masalah klasik. Dirjen Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Khalawi Abdul Hamid menjelaskan bahwa lahan-lahan perkotaan sudah dikuasai pengembangan besar.

"Kenyataannya adalah di kota-kota besar seperti Jabodetabek, lahan-lahan sudah dikuasai oleh pengembang besar. Kita sama-sama tahu. Untuk membangun rumah MBR sangat susah cari tanah yang murah," ujarnya di sela rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Kamis (9/7/20).

Siapakah pengembang besar? Simak kepemilikan land bank oleh emiten-emiten properti besar di Indonesia di tabel berikut.

Land Bank Emiten Properti Besar di Indonesia Q1-2020:

Pengembang Properti (ist)Foto: Pengembang Properti (ist)
Pengembang Properti (ist)

Penelusuran CNBC Indonesia, luasan stok lahan dari data yang ada  Summarecon punya luas sampai 699 hektare, sedangkan Agung Podomoro tercatat 30 hektare. Namun, emiten properti dengan total kepemilikan land bank terbanyak dari sini nilai  masih di pegang oleh PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dengan total landbank senilai Rp 12,090 triliun.

Akan tetapi dari total ini, hanya Rp 1.778 miliar atau 14% yang berlokasi di kawasan Jabodetabek. Akan tetapi angka Ini sudah cukup menjadikan BSDE sebagai pemilik land bank terbesar di kawasan Jabodetabek di antara emiten-emiten properti lain.

Besarnya land bank milik BSDE dikarenakan perusahaan masih fokus mengembangkan proyek properti di sekitar Jabodetabek. Direktur Bumi Serpong Damai Hermawan Wijaya mengatakan Jakarta dan sekitarnya masih akan menjadi pusat bisnis di Indonesia walaupun ke depanya ibu kota Indonesia akan dipindahkan ke Kalimantan Timur.

Emiten ini sendiri terkenal dengan perumahan Bumi Serpong Damai (BSD) seluas 6.000 hektar di kawasan Serpong, Tangerang Selatan. Kota yang pertama kali diresmikan pada 16 Januari 1984 ini merupakan salah satu kota satelit dari Jakarta yang ditujukan untuk menjadi kota mandiri, di mana semua fasilitas disediakan di kota tersebut termasuk kawasan industri, perkantoran, perdagangan, pendidikan, wisata, sekaligus perumahan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tahun Baru, Investor Ramai-ramai Borong Saham Properti

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular