Mayoritas Bursa Asia Menguat, Bursa China Jadi Juara

Tri Putra, CNBC Indonesia
09 July 2020 16:59
Passersby are reflected on an electronic board showing the exchange rates between the Japanese yen and the U.S. dollar, the yen against the euro, the yen against the Australian dollar, Dow Jones Industrial Average and other market indices outside a brokerage in Tokyo, Japan, August 6, 2019.   REUTERS/Issei Kato
Foto: Bursa Tokyo (REUTERS/Issei Kato)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham di kawasan Asia pada perdagangan Kamis (9/7/2020)  ditutup di zona hijauKenaikan di mayoritas bursa Benua Kuning hari ini terjadi karena rilis data di masing-masing negara berhasil tumbuh lebih baik daripada konsensus, sinyal pemulihan ekonomi akan lebih cepat dibanding perkiraan.

Di Jepang indeks Nikkei berhasil naik 0,47% setelah rilis data Pemesanan Alat Permesinan Jepang Bulan Mei oleh Kantor Kabinet Jepang yang menunjukkan order permesinan jepang hanya terkontraksi 16,3% lebih baik daripada perkiraan konsensus yang meramalkan akan ada kontraksi sebesar 17,1%.

Angka ini juga lebih baik daripada bulan sebelumnya yaitu kontraksi 17,7%, ini artinya sektor manufaktur Jepang sudah menunjukkan pemulihan walaupun masih perlahan.

 

Selanjutnya di China, Indeks SSE berhasil menanjak 1,39% setelah rilis data Indeks Harga Konsumen China Bulan Juni yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional China menunjukkan secara bulanan hanya terjadi deflasi sebesar 0,1%, tentunya ini lebih baik daripada perkiraan konsensus yang meramalkan akan terjadi deflasi sebesar 0,5%.

Bahkan bulan sebelumnya terjadi deflasi 0,8% yang menunjukkan daya beli masyarakat China perlahan sudah pulih.

Sedangkan untuk Indeks Harga Produsen China Bulan Juni yang dirilis oleh kantor yang sama, terjadi kontraksi sebesar 3%. Ini juga sedikit lebih baik daripada konsensus yang meramalkan akan terjadi kontraksi sebesar 3,2%.

Selanjutnya di Singapura Indeks STI turun 0,63%, di Hong Kong indeks Hang Seng juga berhasil terapresiasi 0,31%, sedangkan di Korea Selatan indeks Kospi terpantau loncat 0,42%

Sementara itu dari dalam negeri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,46% ke level 5.052,79.

IHSG terjatuh di menit-menit akhir perdagangan setelah para pelaku pasar merespons kabar dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang mencatat hingga semester I-2020, defisit anggaran kembali melebar. Defisit APBN hingga Juni telah mencapai Rp 257,8 triliun atau 1,57% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani menambahkan pertumbuhan ekonomitahun ini akan turun tajam dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi hingga semester I-2020 bahkan diproyeksi minus 0,4% hingga minus 1,1%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular