Analisis Teknikal

Jika Dana Asing Masuk, IHSG akan Coba Level 5.100

Haryanto, CNBC Indonesia
09 July 2020 08:25
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Kamis 26/3/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Kamis 26/3/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Kamis (9/7/2020) berpeluang menguat mengikuti bursa saham Amerika Serikat (AS) yakni Wall Street. Bursa saham AS menguat setelah penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow menyatakan terjadi pemulihan tajam dari kasus corona (covid-19) di negara tersebut.

Sebelumnya, IHSG pada perdagangan kemarin berhasil masuk zona hijau bahkan ditutup di atas level psikologis 5.000, dengan kenaikan yang sebesar 89,09 poin atau 1,79% ke level 5.076,17.

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 218 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,2 triliun. Terpantau 221 saham harganya naik, 174 turun, dan 174 stagnan.

Saham yang paling banyak dibeli asing kemarin adalah PT Bank Central AsiaTbk (BBCA) dengan beli bersih sebesar Rp 161 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 250 miliar.

Sementara saham yang paling banyak dilepas asing adalah PT Telekomunikasi IndonesiaTbk (TLKM) dengan jual bersih sebesar Rp 51 miliar dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 29 miliar.

Selain itu, saham-saham yang terpantau bergerak naik di antaranya saham PT Putra Rajawali Kencana Tbk (PURA) (23,68%), PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) (13,48%), PT Purdelta Lestari Tbk (DMAS) (9,70%), sedangkan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) (9,39%) dan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) (8,33%).

Sementara dari bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street yang menjadi barometer atau acuan bursa saham global pada penutupan perdagangan Rabu kemarin (Kamis pagi waktu Indonesia) kembali menguat terdorong oleh lonjakan saham sektor teknologi.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) terapresiasi 177,10 poin atau 0,7% menjadi 26.067,28, Nasdaq melonjak 148,61 poin atau 1,4% menjadi 10.492,50 dan S&P 500 naik 24,62 poin atau 0,8% menjadi 3.169,94.

Saham Apple naik 2,3% ke rekor tertinggi setelah analis Deutsche Bank menaikkan target harganya di bursa. Saham Microsoft naik 2,2% dan Netflix naik hampir 2%. Amazon ditutup 2,7% lebih tinggi. Sektor teknologi S&P 500 mengakhiri hari perdagangan dengan penguatan 1,6% yang sekaligus membukukan penutupan tertinggi sepanjang masa.

Penguatan tiga indeks utama Wall Street bahkan terjadi ketika kasus virus corona terus meningkat pada rekor kecepatan. Kasus COVID-19 AS melampaui 3 juta semalam, mempengaruhi hampir satu dari setiap 100 orang Amerika. California, Hawaii, Idaho, Missouri, Montana, Oklahoma dan Texas memecahkan rekor tinggi sebelumnya untuk infeksi baru.

"Angka-angka COVID di AS tetap meresahkan dan ini adalah awal untuk membuat berita utama ekonomi," kata Adam Crisafulli, pendiri Vital Knowledge, dalam sebuah catatan.

Penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mencoba untuk menenangkan kekhawatiran tentang dampak virus pada ekonomi, mengatakan kepada CNBC "Squawk Box" data yang menunjukkan pemulihan yang tajam.

"Tak ada yang menyangkal bahwa kita mencatat kenaikan drastis kasus di beberapa titik api.. Secara virtual, tiap keping data menunjukkan pemulihan berbentuk V," ujar Kudlow pada Rabu. Namun, lanjut dia, semua orang tak bisa menafikan bahwa ada banyak skenario dan sejauh ini ada 8 juta lapangan kerja yang tercipta dalam beberapa bulan terakhir.

Sentimen pasar juga sedikit membaik setelah pemerintah AS meneken kontrak senilai US$ 1,6 miliar dengan Novavax untuk mengembangkan vaksin corona, sebagai bagan dari operasi "Warp Speed."

Pada catatan pukul 07:20 WIB, kontrak berjangka (futures) indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,10% pada 25.994, sedangkan S&P 500 menguat 0,12% menjadi 3.167 dan Nasdaq Composite 100 naik 0,14% pada 10.676.

Pada perdagangan pagi ini Kamis (8/7/2020) kenaikan bursa Wall Street kemungkinan menjadi sentimen positif IHSG untuk menghijau kembali.

 

Analisis TeknikalFoto: Revinitif
Analisis Teknikal

 

Analisis Teknikal

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area resistance, dengan garis BB yang melebar maka, pergerakan selanjutnya diperkirakan untuk menguat.

Untuk melanjutkan penguatan dari sesi sebelumnya, perlu melewati level resistance yang selanjutnya berada di area 5.100 hingga area 5.200. Sementara untuk merubah bias menjadi bearish perlu melewati level support yang berada di area 5.050 hingga area 5.010.

Sementara itu, indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) yang menggunakan pergerakan rata-rata untuk menentukan momentum, dengan garis MA yang berada di wilayah positif, maka kecenderungan pergerakan IHSG untuk menguat lebih lanjut yang tergambar dengan volume MACD yang juga semakin meninggi.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 79, dengan garis yang masih naik maka pergerakan cenderung menguat. Namun garis RSI yang sudah berada di area jenuh beli atau overbought maka penguatan akan menjadi terbatas.

Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang berada di area resistance, dengan garis BB yang melebar maka pergerakan selanjutnya berpotensi naik lebih lanjut. Namun, perlu waspadai RSI yang sudah overbought.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(har/har)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular