
Makasi Nasdaq, Wall Street Jadi Menguat Lagi Nih

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street kembali menguat pada penutupan perdagangan Rabu (8/7/2020). Kenaikan tersebut didorong oleh lonjakan saham sektor ekonomi yang tergabung di Nasdaq Composite.
Nasdaq melonjak 148,61 poin atau 1,4% menjadi 10.492,50. Sedangkan Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) terapresiasi 177,10 poin atau 0,7% menjadi 26.067,28, dan S&P 500 naik 24,62 poin atau 0,8% menjadi 3.169,94.
Saham Apple Inc (AAPL.O) naik 8.68 poin atau 2,3% menjadi 381.37. Kenaikan ini merupakan rekor tertinggi setelah analis Deutsche Bank menaikkan target harganya di bursa.
Microsoft Corp (MSFT.O) naik 4.58 poin atau 2.20% menjadi 212.83. Netflix naik 9.62 poin atau 1.95%, menjadi 502.78/saham. Sementara rekor penutupan tertinggi keempat bulan ini dipimpin oleh Amazon.com (AMZN.O) yang naik 80.99 poin atau 2.70% menjadi 3,081.1101.
Kenaikan saham sektor teknologi tersebut memberikan dorongan terbesar bagi kenaikan Dow dan S&P 500 dalam mengakhiri hari perdagangan dengan penguatan 1,6%, sekaligus membukukan penutupan tertinggi sepanjang masa.
Jumlah kasus virus corona terkonfirmasi di AS melampaui 3 juta, mempengaruhi hampir satu dari setiap 100 orang Amerika. Kasus terkonfirmasi harian tertinggi muncul di negara bagian California, Hawaii, Idaho, Missouri, Montana, Oklahoma, dan Texas.
Akibat adanya lonjakan kasus tersebut, investor telah menimbang serangkaian data ekonomi optimis termasuk penambahan catatan pekerjaan dan rebound di sektor jasa pada Juni, tetapi S&P 500 masih naik lebih dari 40% dari penutupan terendah Maret lalu.
"Pasar terus mengabaikan konsekuensi potensial dari lonjakan ini dalam kasus virus corona baru," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities di New York, dikutip dari Reuters.
"Ini overbought. Meskipun saya tidak berharap pasar ini akan runtuh... Saya pikir investor pada saat ini bermain dengan api," katanya, mencatat kenaikan harga emas safe-haven.
Menambah nada optimis di akhir sesi, Presiden Bank Sentral Federal Reserve St. Louis James Bullard mengatakan kepada CNBC Internasional bahwa pengangguran AS kemungkinan akan menurun hingga di bawah 7% atau 8% pada akhir tahun
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wall Street Ditutup Memerah Lagi, Ada Kabar Buruk Apa?
