
Saham Bank Besar Terbang, Bikin IHSG Bertahan di 5.000

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham yang bergerak di sektor perbankan kembali euforia setelah indeks harga saham perbankan INFOBANK15 berhasil naik 3,24% hari ini.
Kenaikan hari ini menyusul masuknya investor asing ke pasar saham lokal terutama di sektor finansial setelah bursa regional terutama Asia terpantau bergerak naik.
Tercatat penjualan bersih asing di sektor perbankan besar hanya terjadi pada saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) akan tetapi meskipun dijual bersih asing sebanyak Rp 53 miliar, harga sahamnya berhasil terapresiasi 3,91% ke level harga Rp 4.780/saham. Asing memang kurang tertarik dengan saham BBNI karena selama tahun berjalan dana asing yang keluar di BBNI sudah mencapai Rp 3,3 triliun.
Sementara itu kenaikan paling pesat diantara saham perbankan besar pada hari ini terjadi di saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) yang terbang 8,57% ke level harga Rp 1.330/saham.
Selain itu terdapat bank pelat merah lain yang mencatatkan kenaikan yang pesat yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang harga sahamnya naik 4,62% ke level harga Rp 3.170/saham.
Saham bank dengan asset terbesar di Indonesia ini juga tercatat sebagai saham yang paling banyak dibeli bersih asing pagi ini. Investor asing melakukan net buy di saham ini sebesar Rp 118 miliar.
Selain itu anggota Himpunan Bank Negara (Himbara) lain PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatatkan kenaikan sebesar 4,46% ke level harga Rp 5.275/saham setelah dibeli bersih investor asing sebanyak Rp 18 miliar.
Saham bank dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga naik 2,59% ke harga Rp 30.725/saham. BBCA juga menjadi salah satu saham yang paling banyak dibeli asing hari ini dengan total net buy sebesar Rp 98 miliar.
Bank-bank besar sudah mulai melakukan restrukturiasasi kredit dengan sejumlah relaksasi yang diberikan pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI).
OJK melaporkan perkembangan terbaru restrukturisasi kredit bagi nasabah perbankan dalam rangka relaksasi akibat dampak pandemi Covid-19 yang menghantam ekonomi nasional.
Berdasarkan data terbaru OJK per 29 Juni 2020, dari total 100 bank yang sudah mengimplementasikan program restrukturisasi ini, nilai restrukturisasi sudah mencapai Rp 740,79 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 6,56 juta debitur.
Dari jumlah itu, sebagian besar nasabah yang melakukan restrukturisasi adalah nasabah dari perusahaan berskala usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebanyak 5,29 juta dengan nilai Rp 317,29 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000