
Ini Produksi Emas Freeport di Q2 yang Bikin Sahamnya Naik 11%

Jakarta, CNBC Indonesia - Freeport-McMoRan yang melantai di NYSE dengan kode FCX, Senin (6/7/20) waktu setempat mengumumkan bahwa Perseroan tersebut berhasil melampaui berberapa target performanya, setelah direvisi pada April lalu. Proyeksi kinerja tersebut membuat harga saham Freeport di Bursa Saham New York melesat 10,87% ke level US$ 12,75/saham.
Berdasarkan keterangan yang disampaikan perusahaan, pada kuartal kedua 2020 penjualan tembaga diperkirakan akan melebihi estimasi penjualan 690 juta pon dengan estimasi kelebihan sebesar kurang lebih 8% dan penjualan emas diperkirakan akan melebihi estimasi penjualan 165.000 ons (setara 4.677,67 kilogram) dengan estimasi kelebihan sebesar kurang lebih 10%.
Freeport menyebutkan bahwa proyek Lone Star-nya di Arizona sudah selesai, dan sesuai dengan prediksi akan segera memproduksi kurang lebih 200 juta pon tembaga per tahun, dimulai dari pertengahan tahun 2020.
"Kemajuan yang signifikan dicapai di Cerro Verde pada kuartal kedua ini dalam pemulihan operasi tambang pasca restriksi akibat Covid-19 yang diberlakukan oleh pemerintah Peru," ujar perusahaan dalam siaran persnya.
Pada bulan Juni, Tambang Cerro Verde beroperasi sekitar 315.000 metrik ton per hari, sekitar 80% dari produksi tahunan pada 2019.
Sementara itu di tambang Grasberg, setelah pengurangan tenaga kerja pada Mei lalu karena pandemi virus corona, Freeport berharap akan meningkatkan produksinya pada tambang tembaga kedua terbesar di dunia ini.
"Pada kuartal kedua ini, total rata-rata produksi dari Grasberg Block Cave dan tambang bawah tanah Deep MLZ melebihi prediksi 54.000 metrik ton per hari, kira-kira 9% lebih besar daripada estimasi bulan April 2020 dan 46% di atas rata-rata kuartal pertama 2020," ujar perusahaan.
Pada akhir Juni, total produksi kedua tambang ini mencapai 70.000 metrik ton barang tambang per hari, PT Freeport Indonesia berekspektasi pada tahun 2021 produksi tembaga akan mencapai 1,4 miliar pon dan emas akan mencapai 1,4 juta ons, dua kali lipat daripada proyeksi tahun 2020.
EBITDA kuartal kedua 2020 Freeport diestimasi mencapai US$ 650 juta akan tetapi kemungkinan perusahaan akan membukukan rugi bersih sebesar US$ 0,03 per lembar saham.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Digitalisasi Picu Investor Ritel Domestik Bursa RI 'Meledak'