
Emiten Ramai Rights Issue, Bikin Investor Untung atau Buntung

Jakarta, CNBC Indonesia - Akhir-akhir ini banyak emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia melakukan aksi korporasi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau biasanya lebih dikenal dengan nama Rights Issue (RI).
Rights issue merupakan aksi korporasi biasa, ada keinginan dari perusahaan untuk menambah modal dan meminta persetujuan dari pemegang saham. Nah, di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini banyak perusahaan yang mengalami kesulitan modal untuk melanjutkan keberlangsungan perusahaan.
Sehingga pasar modal menjadi salah satu opsi para perusahaan dalam menghimpun dana dan bagi perusahaan yang sudah melantai, salah satu opsi yang menarik dalam menghimpun dana adalah right issue.
Akan tetapi apabila pemegang saham publik tidak mengeksekusi hak mereka, maka saham mereka akan terdilusi artinya secara presentase kepemilikan pemegang saham publik secara total akan menurun.
Apakah dengan banyaknya RI akhir-akhir ini para pemegang saham publik akhirnya dirugikan karena kepemilikanya sahamnya terdilusi ?
Sebenarnya apakah pemegang saham minoritas dirugikan atau diuntungkan dengan adanya right issue ini dapat dilihat dari berberapa hal seperti bagaimanakah pengunaan dana hasil right issue.
Tentunya apabila HMETD digunakan untuk melakukan ekspansi bisnis ini merupakan pertanda yang baik, akan tetapi apabila dana hasil RI ini digunakan untuk membayar hutang, apalagi bila digunakan untuk transaksi afiliasi, ini bisa menjadi sinyal bahwa dana investor tidak digunakan dengan baik.
Kemudian di harga berapakah right issue tersebut dilaksanakan juga menjadi pertimbangan untung-rugi minority shareholder, apabila jauh di atas nilai bukunya artinya sang standby buyer siap membeli perusahaan tersebut di harga premium dan memiliki komitmen untuk berinvestasi jangka panjang di perusahaan tersebut.
Akan tetapi apabila harga right issue tersebut dilaksanakan di bawah nilai bukunya, artinya ada kemungkinan sang standby buyer hanya ingin mencari keuntungan cepat untuk menambah atau menguasai mayoritas saham perusahaan dengan cara mendilusi pemegang saham minoritas.
Selain itu apakah harga right issue berada di atas atau di bawah harga pasar sebelum pelaksanaan juga tentunya berpengaruh terhadap performa harga saham perusahaan setidaknya dalam jangka pendek.
Apabila harga HMETD berada dibawah harga pasar, harga pasar biasanya akan turun ke harga right issue, karena para investor publik yang mengeksekusi haknya, biasanya langsung menjual saham hasil right issue untuk mengambil keuntungan dalam waktu singkat.
Apalagi jika ternyata dana hasil right issue gagal dimanfaatkan dengan baik oleh perusahaan maka bukan tidak mungkin harga pasar akan terus tertekan turun kebawah pelaksanaan right issue.
Sementara itu apabila harga right issue jauh di atas harga pasar, biasanya investor publik tidak akan menggunakan haknya, karena tentunya kalaupun investor ingin menambah kepemilikan saham, investor lebih diuntungkan jika membeli langsung dari pasar reguler dengan harga lebih murah daripada harga eksekusi right issue. Pada kasus ini biasanya HMETD akan ditampung oleh standby buyer.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000