Kontrak Futures Loncat, Dow Jones Bakal Dibuka Naik 400 Poin

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
06 July 2020 18:24
Traders work on the floor at the New York Stock Exchange (NYSE) at the end of the day's trading in Manhattan, New York, U.S., August 27, 2018. REUTERS/Andrew Kelly
Foto: REUTERS/Andrew Kelly

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) bursa Amerika Serikat (AS) pada Senin (6/7/2020) menguat tajam, menyusul ekspektasi kemajuan pengembangan vaksin dan terapi corona (strain terbaru).

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average naik sebesar 377 poin, atau 1,5%, mengimplikasikan reli indeks tersebut pada pembukaan nanti sebesar lebih dari 433 poin. Kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq-100 juga naik masing-masing sebesar 1,2%.

Di sesi pra-pembukaan saham-saham perjalanan tercatat menguat seperti Carnival Corp, Royal Caribbean dan Norwegian Cruise Line melesat lebih dari 3%. Demikian juga saham maskapai penerbangan seperti American Airlines dan Delta Air Lines.

Pekan lalu, Dow Jones dan S&P 500 menguat masing-masing sebesar 3,3% dan 4%, dan Nasdaq melesat 4,6%. Dow Jones melesat lebih dari 17% pada kuartal kedua, sedangkan S&P 500 lompat 20% dan Nasdaq terbang 30,6%.

"Ekonomi membaik di atas yang diperkirakan ekonom," tutur Jeff Saut, Kepala Perencana Investasi Capital Wealth Planning, kepada CNBC International.

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pada Minggu mengumumkan bahwa dalam 24 jam terakhir ada 200.000 kasus baru corona yang terkonfirmasi di seluruh dunia, dengan Amerika Serikat (AS) menyumbang 130.000 kasus baru.

Di Negara Adidaya tersebut, Florida dan Texas melaporkan rekor kenaikan kasus harian pada Minggu, masing-masing sebanyak 11.445 dan 8.258 kasus, bersamaan dengan 39 negara bagian yang juga melaporkan kenaikan kasus.

Walikota Houston Sylvester Turner mengatakan bahwa pandemi Covid-19 berpeluang membuat rumah sakit mereka dalam dua pekan lagi, sedangkan Walikota Miami Francis Suarez kepada ABC mengatakan bahwa ada pertumbuhan kasus secara eksponensial.

"Kita sedang menghadapi lonjakan kasus Covid-19, terutama di negara yang melonggarkan pembatasan sosial untuk memfasilitasi pembukaan kembali perekonomian," tutur Marc Chaikin, CEO Chaikin Analytics, dalam laporan risetnya.

Namun investor menaruh harapan dari Pfizer dan Moderna yang melaporkan bahwa kandidat vaksin mereka menghasilkan antibodi 1,8 kali-2,8 kali lebih tinggi pada pasien dalam uji klinis. Antibodi tersebut juga dikabarkan mampu menetralkan virus corona.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dow Futures Bangkit, Bursa AS Bakal Awali Pekan di Zona Hijau

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular