
Dicaplok Taspen-BTN, Jiwasraya Putra Mau Jadi Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Jiwasraya Putra yang baru saja diakuisisi oleh PT Taspen (Persero) rencananya akan disulap menjadi perusahaan asuransi jiwa khusus untuk nasabah kredit pemilikan rumah (KPR). Transaksi pengalihan saham ini ditargetkan dapat rampung di akhir September mendatang.
Direktur Utama Taspen Steve Kosasih mengatakan rencananya bisnis baru ini akan dimulai pada awal tahun depan mengingat tahun ini masih akan dilakukan pengalihan dari PT Asuransi Jiwasraya (Persero) sebagai pemegang saham sebelumnya.
"Ini khusus asuransi jiwa kredit perumahan. Kan kalau orang ngambil KPR, KPA, KPR bersubsidi itu harus asuransi jiwa. Kalau meninggal gimana kalau lagi kredit, banknya rugi dong," kata Steve kepada CNBC Indonesia, Selasa (6/7/2020).
Dia menyebutkan, potensi ini ada lantaran Jiwasraya Putra sahamnya saat ini dipegang oleh Taspen dan PT Bank Tabungan Negara (BBTN) yang merupakan perusahaan penyalur KPR terbesar di Indonesia.
Namun demikian dia menekankan bahwa Jiwasraya Putra tak ada hubungannya dengan Jiwasraya. Ke depan perusahaan ini rencananya akan diberikan nama baru, yakni Asuransi Taspen-BTN.
"Jiwasraya Putra itu ngga ada hubungannya dengan Jiwasraya, cuma namanya aja yang Jiwasraya. Nanti asuransinya mungkin namanya jadi Asuransi Taspen-BTN, karena isinya cuma Taspen sama BTN doang," tegas dia.
Beberapa waktu lalu anak usaha Taspen, yakni Taspen Life resmi mencaplok 70% saham Jiwasraya Putra. Sedangkan 30% saham sisanya dimiliki oleh BTN.
Kala itu Steve menegaskan bahwa aksi perseroan ini tak terkait skema penyelamatan Jiwasraya. Menurutnya Jiwasraya Putra adalah perusahaan yang tidak memiliki masalah.
"Jiwasraya Putra adalah perusahaan clean and clear yang tidak memiliki bad debt (malah sama sekali tidak memiliki debt), memiliki cash flow sehat, dan memiliki kerjasama Asuransi Jiwa Kredit untuk KPR dan KPA termasuk KPR/KPA Bersubsidi dan Bancassurance dengan Bank BTN," kata Steve Jumat (19/6/2020).
"Seluruh pembelian ini menggunakan dana kelolaan investasi yang hanya sebagian kecil dari total portofolio investasi Taspen yang besarnya lebih dari Rp 250 trilliun."
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Geger Taspen Disebut Telat Bayar Pensiunan PNS, Ini Faktanya