Analisis Teknikal

Sesi I IHSG Sulit Tembus, Sesi II Ada Peluang Ditutup 5.000

Haryanto, CNBC Indonesia
06 July 2020 13:09
Ilustrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, Senin (6/7/2020) masuk zona hijau, yang naik sebesar 21,45 poin atau 0,43% pada 4.995,25 merespons performa bursa saham lainnya.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada sesi I nilai transaksi mencapai Rp 3,03 triliun, dengan investor asing jual bersih (net sell) sebesar Rp 103,66 miliar di semua pasar.

Selain itu, volume transaksi tercatat 4,22 miliar unit saham dengan frekuensi sebanyak 356.759 kali transaksi.

Saham-saham yang naik di antaranya saham PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS) naik 17,61%, PT Envy Technologies Indonesia Tbk (ENVY) menguat 16,28%, PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) melambung 12,80%, sedangkan PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) naik 10,13% dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) menguat 6,22%.

Kendati asing masih jual bersih, namun ada beberapa saham yang masih dikoleksi asing di antaranya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai beli bersih (net buy) Rp 59,6 miliar, PT Bank Mandiri Tbk sebesar Rp 3,41 miliar, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) senilai Rp 33,51 miliar.

Sementara itu, penguatan saham BRIS hari ini terdorong setelah PT Bank BRIsyariah Tbk mendapat tambahan kuota KUR sebesar Rp 1,5 triliun. Di tengah penerapan the new normal, BRIsyariah optimistis dapat mencapai target dari pemerintah.

Penambahan ini tidak lepas dari tercapainya target penyaluran KUR oleh BRIsyariah di pertengahan tahun 2020. Hingga bulan Juni 2020, BRIsyariah telah menyalurkan Rp 2,8 triliun. Jumlah ini mencapai 94 persen dari target tahun 2020.

Apresiasi IHSG sesi I juga terdorong oleh naiknya bursa Wall Street pada perdagangan akhir pekan kemarin. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 92,39 poin atau 0,4% menjadi 25.827,36, Nasdaq naik 53,00 poin atau 0,5% menjadi 10.207,63 dan S&P 500 menguat 14,15 poin atau 0,5% menjadi 3.130,01.

Sejalan dengan IHSG, bursa di kawasan Asia juga terpantau menghijau, indeks Nikkei Jepang tercatat menguat 1,64%, Hang Seng Hong Kong naik 3,45%, Strait Times Singapura tumbuh 0,94%.

Pada perdagangan sesi II IHSG cenderung bertahan di zona hijau setelah data keyakinan konsumen Indonesia membaik pada bulan Juni 2020 dibandingkan bulan sebelumnya. Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Juni 2020 sebesar 83,8. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 77,8.

Sementara indikator BB yang berada di area resistance dengan garis yang semakin melebar maka, pergerakan selanjutnya cenderung menguat.

Simak analisis teknikal di bawah ini.

 

Analisis TeknikalFoto: Revinitif
Analisis Teknikal

 

Analisis Teknikal

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di antara area resistance dan pivot, dengan garis BB yang semakin melebar maka, pergerakan selanjutnya diperkirakan masih naik atau menguat.

Untuk melanjutkan penguatan dari sesi sebelumnya, perlu melewati level resistance yang berada di area 5.010 hingga area 5.045. Sementara untuk merubah bias menjadi bearish perlu melewati level support yang berada di area 4.975 hingga area 4.940.

Sementara itu, indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) yang menggunakan pergerakan rata-rata untuk menentukan momentum, dengan garis MA yang berada di wilayah positif, maka kecenderungan pergerakan IHSG untuk menguat.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 65, dengan garis yang terpantau menurun setelah menyentuh area overbought artinya pergerakan kemungkinan terkoreksi.

Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang berada di antara level resistance dan pivot, dengan garis BB yang semakin melebar maka pergerakan selanjutnya masih menguat, kendati terbatas karena RSI yang sudah overbought.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(har/har)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular